Harga Minyak Melonjak 2 Persen Didorong Turunnya Stok di AS

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 2,56 persen pada level USD 61,28 per barel.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 04 Mar 2021, 10:10 WIB
Ilustrasi Harga Minyak Naik (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak naik lebih dari 2 persen pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta), didorong oleh penurunan persediaan bahan bakar di Amerika Serikat (AS) dan ekspektasi bahwa produsen OPEC+ mungkin memutuskan untuk tidak meningkatkan produksi dalam pertemuan pekan ini.

Dikutip dari CNBC, Kamis (4/3/2021), harga minyak mentah Brent naik USD 1,75 atau 2,8 persen menjadi USD 64,45 per barel. Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup naik 2,56 persen pada level USD 61,28 per barel.

Stok bensin AS turun minggu lalu dengan rekor terbesar dan produksi penyulingan jatuh ke rekor terendah setelah musim dingin yang parah di Texas sehingga menutup produksi minyak.

Administrasi Informasi Energi AS mengatakan, persediaan bensin turun menjadi 243,5 juta barel. Sementara stok distilat turun terbesar sejak 2003 menjadi 143 juta barel.

"Penurunan ini 100 persen berdasarkan badai di Texas," kata John Kilduff, Partner di Again Capital Markets, New York.

"Ini membekukan seluruh rantai pasokan Texas dan menyebabkan penarikan di toko produk olahan yang tersedia," lanjut dia.

Persediaan minyak mentah naik 21,6 juta barel dan merupakan rekor terbesar, menjadi 484,6 juta barel, kata EIA.

Penggunaan kapasitas penyulingan turun menjadi hanya 56 persen dari kapasitas keseluruhan, terendah yang pernah tercatat, karena penggunaan kapasitas penyulingan Pantai Teluk AS turun menjadi 40,9 persen, menjadi yang terenda hdalam sejarah.

 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pengurangan Produksi

Harga minyak cenderung variatif didorong sentimen ketegangan Rusia-Ukraina dan serangan Amerika Serikat ke Irak.

Sebelumnya, harga minyak melonjak setelah Reuters, mengutip tiga sumber, melaporkan bahwa kelompok OPEC+ yang terdiri dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya termasuk Rusia sedang mempertimbangkan untuk menghentikan pengurangan produksi dari Maret hingga April daripada meningkatkan produksi minyak.

Menteri Perminyakan Kuwait Mohammad al-Fares mengatakan pasar didukung oleh optimisme atas vaksinasi.

Yang juga memberikan dampak positif pada untuk harga minyak yaitu Presiden AS Joe Biden mengatakan Amerika Serikat akan memiliki cukup vaksin COVID-19 untuk setiap orang dewasa di Amerika pada akhir Mei setelah Merck & Co setuju untuk menjadikan inokulasi Johnson & Johnson saingannya.

Biden mengatakan dia berharap Amerika Serikat akan kembali normal pada tahun depan dan berpotensi lebih cepat.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya