Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) naik sebesar USD 7,19 per barel dari USD 53,17 per barel menjadi USD 60,36 per barel.
Dikutip dari situs resmi Ditjen Migas Kementerian ESDM, Kamis (4/2/2021),ICP SLC juga mengalami kenaikan sebesar USD 7,01 per barel dari USD 54,41 per barel menjadi USD 61,42 per barel.
Advertisement
Tim Harga Minyak Indonesia mengungkapkan, kenaikan harga minyak mentah utama di pasar internasional dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain penurunan produksi minyak mentah AS yang mencapai lebih dari 1 juta barel per hari akibat cuaca dingin ekstrem yang melanda wilayah Texas, serta kepastian Federal Reserve Amerika Serikat (AS) bahwa suku bunga akan tetap rendah untuk sementara waktu menyebabkan nilai tukar dolar AS melemah sehingga investor mengalihkan investasi pada pasar ekuitas dan komoditas.
Harga minyak mentah Februari juga dipengaruhi oleh backwardation pada pasar future minyak mentah yang dipicu oleh optimisme akan perbaikan permintaan minyak mentah seiring pendistribusian vaksin Covid-19 dan pemotongan produksi negara-negara produsen minyak.
Faktor lainnya adalah Pertemuan ke-26 Joint Ministerial Monitoring Committee (JMMC) pada 3 Februari 2021 yang menyepakati untuk melanjutkan pemotongan produksi sebesar 7,2 juta bph hingga Maret 2021.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Proyeksi Permintaan Minyak
Selain itu, juga dipengaruhi proyeksi permintaan minyak mentah global untuk tahun 2021:
a. IEA dalam laporan bulan Februari 2021, diperkirakan naik 5,4 juta bph menjadi 96,4 juta bph.
b. OPEC dalam laporan bulan Februari 2021, diperkirakan naik sebesar 5,79 juta bph menjadi 96,1 juta bph.
c. Laporan EIA bulan Februari 2021 yang menyatakan penurunan stok minyak mentah AS bulan Februari 2021 sebesar 12,7 juta barel menjadi 463 juta barel dibandingkan stok minyak mentah bulan Januari 2021.
Sementara untuk kawasan Asia Pasifik, kenaikan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh pembelian minyak mentah yang berkelanjutan untuk minyak mentah Timur Tengah dari penyulingan Asia-Pasifik, termasuk China, India dan Jepang.
Peningkatan permintaan gasoline terutama di China, akibat pergeseran dari transportasi umum menjadi kendaraan pribadi dan mulai pulihnya aktifitas industri di India, juga mempengaruhi harga minyak mentah di Asia Pasific.
Advertisement