Liputan6.com, Praha - Republik Ceko meluncurkan pengujian virus corona massal di kawasan bisnis pada Rabu (3/3), dalam upaya untuk membendung tingkat infeksi tertinggi di dunia.
Pemerintah juga memungkinkan setiap daerah untuk memanggil dokter swasta dan staf medis lainnya untuk bekerja di rumah sakit umum COVID-19, di mana banyak di antaranya telah mencapai kapasitas.
"Situasi di rumah sakit kami sangat kritis. Kami harus menggunakan semua cadangan untuk menyelamatkan nyawa," kata Menteri Kesehatan Jan Blatny kepada wartawan seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (4/3/2021).
Baca Juga
Advertisement
Pengujian massal dimulai pada hari Rabu di perusahaan dengan lebih dari 250 anggota staf.
Mereka harus menguji karyawan mereka selambat-lambatnya hingga tangggal 12 Maret, dan orang yang mangkir menghadapi denda yang besar atau bahkan penutupan.
Tim penguji tentara keliling telah dikerahkan di wilayah yang paling parah terkena dampak.
Republik Ceko, yang memiliki populasi sebanyak 10,7 juta, telah mendaftarkan 1,27 juta kasus Covid-19 dan hampir 21.000 kematian sejak pandemi dimulai.
Tingkat kasus di 1.424 per 100.000 penduduk selama 14 hari terakhir dan tingkat kematian adalah yang tertinggi kedua di dunia setelah negara tetangga, Slowakia.
Pemerintah sedang dalam pembicaraan untuk menerima bantuan dari negara-negara Eropa lainnya termasuk Jerman, Polandia dan Swiss, yang semuanya menawarkan tempat tidur rumah sakit.
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Permohonan Vaksin
Seorang juru bicara Presiden, Milos Zeman mengatakan bahwa kepala negara telah meminta bantuan dari Presiden China Xi Jinping untuk mendapatkan pasokan vaksin Sinopharm dan bahwa China telah setuju.
Zeman sebelumnya telah meminta Presiden Rusia Vladimir Putin untuk memberi negaranya vaksin Sputnik V.
Pekan lalu, pemerintahan PM Babis melarang orang meninggalkan distrik mereka dan memerintahkan mereka untuk memakai masker di tempat kerja yang sibuk dan di luar ruangan di daerah pemukiman. Demikian seperti melansir Channel News Asia, Kamis (4/3/2021).
Baca Juga
Jam malam, batasan pertemuan, dan penutupan restoran telah diberlakukan sejak tahun lalu.
Tetapi pemerintah memutuskan untuk tidak memberlakukan jenis penguncian penuh yang membantunya melewati gelombang COVID-19 pertama musim semi lalu dengan relatif mudah.
Sosiolog Daniel Prokop menyalahkan penyebaran yang tidak terkendali pada tingginya proporsi orang yang masih bekerja, bersama dengan tanggapan suam-suam kuku dari pemerintah, dan keengganan beberapa orang Ceko untuk mematuhi aturan.
"Negara-negara yang telah menangani strain baru dengan baik, seperti Inggris dan Portugal, telah mengurangi kehadiran orang di tempat kerja," kata Prokop kepada AFP.
Advertisement