Kisah Mahasiswi Tewas di Tangan Militer Myanmar, Beri Pesan Donor Organ Tubuhnya

Ma Kyal Sin atau akrab disapa Angel meninggal dunia setelah ditembak militer Myanmar pada Rabu (3/3/2021).

oleh Putra Marenda diperbarui 08 Mar 2021, 18:15 WIB
Mahasiswi Tewas Ditembak Militer Myanmar, Beri Pesan Donor Organ Dalamnya (sumber: Twitter/AungNaingSoeAns)

Liputan6.com, Jakarta Gelombang demonstran menolak kudeta yang dilakukan militer Myanmar terus bergejolak. Terjadi pemberontakan di mana-mana yang membuat beberapa wilayah di Myanmar sangatlah tidak aman. Terbaru, muncul korban dari demonstrasi pada Rabu (3/3/3021).

Perempuan bernama Ma Kyal Sin atau akrab disapa Angel tewas ditempak oleh petugas militer Myanmar. Angel ikut dalam aksi unjuk rasa dengan mengenakan kaus yang curi perhatian. Ya, kaus yang dipakai Angel bertuliskan "Everything Will Be OK" (semua akan baik-baik saja).

Angel merupakan mahasiswi 19 tahun yang ikut serta dalam unjuk rasa agar krisis politik soal kudeta militer Myanmar segera usai. Saat unjuk rasa, Angel membawa tulisan yang dibungkus dengan plastik anti air. Ada pesan yang ditulis Angel di sana.

Kisah Angel yang tewas dan pesan yang ia berikan pun menuai perhatian dunia. Berikut Liputan6.com kutip dari berbagai sumber, pesan Angel yang tewas ditembak militer Myanmar, Kamis (4/3/2021).


Sosok yang melindungi para demonstran

Mahasiswi Tewas Ditembak Militer Myanmar, Beri Pesan Donor Organ Dalamnya (sumber: Twitter/AungNaingSoeAns)

Kematian pemilik nama Chinese Deng Jia Xi atau Angel menimbulkan banyak cerita. Sosoknya yang tak kenal rasa takut terngiang di kepala para demonstran lain. Seperti demonstran bernama Myat Thu yang menjadi saksi perjuangan Angel saat demonstrasi

“Ketika polisi melepaskan tembakan, dia mengatakan kepada saya, duduk, duduk, peluru akan mengenaimu." ujar Myat Thu seperti Liputan6.com lansir dari Smh.com, Kamis (4/3/2021).

Myat Thu, pria berusia 23 tahun berada bersama Angel saat demonstrasi. Ia mengakui Angel adalah sosok yang sangat peduli satu sama lain. Ia bahkan menyebut Angel sebagai sosok yang begitu melindungi orang lain sebagai teman.

Dia merawat dan melindungi orang lain sebagai seorang kawan," pungkas Myat Thu.


Beri pesan donorkan organ dalamnya

Mahasiswi Tewas Ditembak Militer Myanmar, Beri Pesan Donor Organ Dalamnya (sumber: Twitter/AungNaingSoeAns)

Mahasiswi bernama Angel tewas ditembak militer Myanmar dalam aksi demonstrasi pada Rabu (4/3/2021). Saat ditemukan tewas, terdapat pesan di sebuah plastik anti air. Ia menuliskan golongan darahnya yakni B. Tulisan tersebut bertujuan agar darahnya bisa digunakan untuk donor darah yang membutuhkan.

Tidak hanya itu, ia juga menuliskan pesan ingin mendonorkan organ dalamnya untuk orang yang membutuhkan. "Jika saya terluka dan tidak dapat kembali ke kondisi yang baik, tolong jangan selamatkan saya. Saya akan memberikan bagian tubuh tubuh saya yang berguna kepada seseorang yang membutuhkan," tulis Angel.


Dianggap revolusiner sejati oleh netizen

 

Kabar tewasnya mahasiswi bernama Ma Kyal Sin atau akrab disapa Angel berhasil menarik simpati dunia. Bagi banyak orang, Angel adalah contoh nyata revolusioner sejati. Banyak tweet dari netizen yang berikan dukungan untuk aksi perjuangan Angel yang sangat heroik tersebut.

"RIP Ma Kyal Sin. One of many shot by the Myanmar military today. I'm so sad & wish that I could do more than paint these pictures. Int'l community don't look away. Keep the pressure on. It is the least we can do for the people of Myanmar," tulis akun Twitter @tamyumkung.

"She sacrificed her life to teach us there is a hope. This is a must-win revolution," tulis akun Twitter @AungNaingSoeAns.


38 Orang tewas pada Rabu (3/3/2021)

Ma Kyal Sin atau akrab disapa Angel menjadi satu dari 38 orang yang tewas dalam kudeta militer di Myanmar pada Rabu (4/3/2021). Menurut Christine Schraner Burgener di laman berita New York sudah ada lebih 50 orang tewas sejak kedeta militer pada 1 Februari lalu.

"Hari ini adalah hari paling berdarah sejak kudeta terjadi pada 1 Februari lalu. Kami mencatat hari ini, hanya hari ini saja, 38 orang sudah tewas. Sekarang kami mencatat ada lebih dari 50 orang tewas sejak kudeta berlangsung dan banyak sekali yang terluka," kata Burgener kepada New York, Kamis (4/3/2021).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya