Angkasa Pura I Layani 1,6 Juta Penumpang per Februari 2021

Angkasa Pura I mencatat Bandara Sultan Hasanuddin Makassar menjadi bandara yang paling banyak melayani penumpang per Februari 2021

oleh Athika Rahma diperbarui 04 Mar 2021, 18:30 WIB
Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali yang dikelola Angkasa Pura I (dok: AP I)

Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I melayani 1.695.485 pergerakan orang di 15 bandara pada Februari 2021. Sedangkan trafik pesawat pada Februari sebesar 24.193 pergerakan [pesawat](https://www.liputan6.com/tag/pesawat "") dan trafik kargo sebesar 32.638.901 kg.

Trafik penumpang tertinggi pada Februari 2021 terdapat di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar dengan trafik sebesar 452.117 orang, diikuti trafik penumpang tertinggi kedua di Bandara Juanda Surabaya yang sebesar 340.519 orang, dan trafik penumpang trafik penumpang tertinggi ketiga di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan sebesar 184.334 orang. Sedangkan trafik penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali pada Februari 2021 sebesar 157.172 penumpang.

"Pada masa PPKM dan pengetatan syarat perjalanan udara, khususnya pada Februari 2021, Angkasa Pura I melayani 1.695.485 pergerakan penumpang di 15 bandara kelolaannya. Angkasa Pura I senantiasa menerapkan protokol kesehatan yang ketat di area bandara untuk membantu mengurangi potensi penyebaran Covid-19," kata Vice President PT Angkasa Pura I (Persero) Handy Heryudhitiawan, Kamis (4/3/2021).

"Penerapan protokol kesehatan ini sebisa mungkin tidak mengurangi kenyamanan calon penumpang di bandara yang dilakukan melalui kecepatan proses pemeriksaan dokumen syarat penerbangan dan penyediaan fasilitas pendukung syarat penerbangan lainnya seperti layanan tes Covid-19 di hampir seluruh bandara Angkasa Pura I," lanjut dia.

Sebelumnya mulai 18 Februari 2021, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali melakukan optimalisasi waktu operasional harian menjadi 13 jam dengan waktu operasional pukul 07.00 - 20.00 WITA dari yang sebelumnya 16 jam dengan waktu operasional pukul 07.00 - 23.00 WITA.

Hal ini dilakukan melihat jumlah pergerakan pesawat udara di Bandara Bali saat itu yang per jamnya sebanyak 10-14 pergerakan pesawat, sedangkan kapasitas runway Bandara Bali dapat melayani hingga 18 pergerakan pesawat per jamnya sehingga kapasitas runway masih bisa dioptimalkan.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Angkasa Pura I Perluas Portofolio Bisnis di 2021

Sisi udara Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepingggan Balikpapan yang dikelola PT Angkasa Pura I (Persero) (dok: AP I)

PT Angkasa Pura I (Persero)  menjadikan tahun 2021 sebagai tahun kebangkitan perusahaan dengan menjalankan strategi memperluas portofolio bisnis seraya menjaga pondasi bisnis melalui pengamanan arus kas (cash flow) dan efektivitas biaya (cost effectiveness).

Menjaga arus kas dan efektivitas biaya merupakan kelanjutan survival strategy yang sudah dijalankan sejak tahun lalu di mana terdapat lima program yang dijalankan yaitu evaluasi investasi, program cost leadership, business process improvement, digital enablement, dan sense of crisis awareness.

"Dengan rencana perluasan portofolio bisnis, Angkasa Pura I yakin tahun 2021 merupakan tahun kebangkitan perusahaan. Sinergi anak perusahaan menjadi kunci utama dalam mengembangkan portofolio bisnis dan meraih sumber pendapatan baru," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi, Kamis (11/2/2021).

Sedangkan perluasan portofolio bisnis merupakan strategi untuk meningkatkan potensi pendapatan. Dalam jangka pendek, Angkasa Pura I memiliki quick win initiatives seperti pendirian Angkasa Pura I Health Center, pemanfaatan lahan idle, dan sinergi anak perusahaan sebagai kendaraan untuk memperluas portofolio bisnis perusahaan.

Angkasa Pura I Health Center sendiri dirancang untuk menjadi one stop service fasilitas kesehatan di bandara yang terdiri dari layanan vaksinasi, tes Covid-19, penyediaan APD, apotek, dan layanan konsultasi dokter. Sedangkan sebagian lahan idle yang dimiliki perusahaan nantinya akan dikembangkan menjadi activity theme park dan sebagian lagi akan dimanfaatkan untuk mendukung Program Food Estate Pemerintah.

Adapun pengembangan portofolio bisnis anak perusahaan mencakup inovasi layanan catering, layanan hospitality premium di bandara, pusat sertifikasi kesehatan (health certification center), creative merchandising, penyewaan area, dan collaborative logistic.

Untuk jangka panjang, beberapa rencana perluasan bisnis yang akan dilakukan yaitu optimalisasi kargo dengan memanfaatkan potensi trafik kargo akibat pertumbuhan e-commerce yang tinggi dan program Pemerintah (Kawasan Ekonomi Khusus) yang mendukung. Selain itu juga akan dibangun hub kargo udara dan penyedia layanan logistik terintegrasi di dalam dan luar bandara.

Selain optimalisasi kargo, dalam jangka panjang, Angkasa Pura I juga akan memaksimalkan utilisasi aset idle menjadi destinasi yang dapat mendatangkan sumber pendapatan baru, seperti Kelan Bay Land, YIA Airport City, dan eks Bandara Selaparang.

Untuk mendukung implementasi strategi tersebut, manajemen perusahaan telah membentuk Tim Task Force khusus yang berada di kantor pusat, kantor cabang, dan anak perusahaan sejak awal tahun ini. Sesuai dengan strategi yang ditetapkan, tim khusus ini dibagi ke dalam dua tim yaitu tim yang khusus menangani hal revenue enhancement dan tim yang menjaga arus kas.

"Melalui tim khusus ini diharapkan program strategis perusahaan dapat diimplentasikan dengan maksimal dan mencapai target," imbuh Faik Fahmi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya