Jokowi Minta Pemda Lebih Cepat Lakukan Vaksinasi COVID-19

Jokowi minta pemda lebih cepat melakukan vaksinasi COVID-19.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 04 Mar 2021, 23:57 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan seluruh pihak harus bekerja keras untuk memastikan disiplin 3M saat ratas di Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/1/2021). (Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pemerintah daerah (pemda) lebih cepat melakukan vaksinasi COVID-19 kepada masyarakat. Ini bertujuan untuk tercapainya kekebalan kelompok (herd immunity).

"Terkait dengan program vaksinasi, saya juga telah mengingatkan dan meminta pemerintah daerah untuk lebih cepat, lebih giat lagi melaksanakan vaksinasi COVID-19 di daerah masing-masing," ucap Jokowi saat Live tentang Perkembangan Penanganan COVID-19 di Indonesia pada Kamis, 4 Maret 2021 malam.

"Tentunya, bisa sesegera mungkin tercapai kekebalan kelompok atau herd immunity."

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan, vaksinasi telah dilakukan dengan memprioritaskan masyarakat dengan risiko tinggi. Vaksinasi COVID-19 tahap dua bagi lansia dan petugas pelayanan publik sedang dilakukan.

"Yang pertama divaksin adalah tenaga kesehatan. Kemudian lansia, petugas pelayanan publik, awak media hingga para pedagang pasar, seperti yang sudah dilakukan di Jakarta juga Pasar Beringharjo dan kawasan Malioboro di Yogyakarta juga telah dimulai vaksinasi," lanjutnya.

Vaksinasi menjadi salah satu upaya mengendalikan pandemi COVID-19, selain 3T (testing, tracing, treatment).

"Oleh karena itu, vaksinasi ini tidak hanya di Jakarta, tapi harus terus bergulir ke semua provinsi, kabupaten/kota. Dari Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dilanjutkan dengan Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua," jelas Jokowi.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:


4,6 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca Bakal Tiba di Indonesia

Seorang pekerja medis menghadiri sesi pelatihan untuk mempelajari cara memberikan suntikan vaksin COVID-19 di Asosiasi Perawat Korea di Seoul, Korea Selatan (17/2/2021). Korea Selatan berencana untuk memulai inokulasi virus COVID-19 dengan vaksin AstraZeneca pada 26 Februari mendatang. (AP Photo/Ah

Untuk menanggulangi pandemi, Pemerintah tidak mungkin dapat bekerja sendiri. Perlu dukungan dan kebersamaan dari semua pihak, terutama masyarakat 

Sejak awal pandemi, kata Jokowi, Pemerintah sudah sangat jelas menegaskan, partisipasi masyarakat adalah hal yang utama penanganan COVID-19. Masyarakat harus tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Pakai masker, cuci tangan dengan sabun, jaga jarak," imbuhnya.

Di sisi lain, Jokowi menyebut 4,6 juta dosis vaksin AstraZeneca bakal tiba di Indonesia pada Maret 2021. Vaksin AstraZeneca yang akan tiba nanti dalam bentuk vaksin COVID-19 jadi.

"Hingga kini kita punya 38 juta dosis vaksin COVID-19, yang terdiri atas 3 juta dosis dalam bentuk sudah jadi dan 35 juta dalam bentuk bahan baku (bulk) vaksin," ucap Jokowi.

"Dan Insha Allah juga pada bulan Maret ini, akan datang lagi vaksin dari AstraZeneca sebanyak 4,6 juta dosis vaksin jadi."

Kehadiran vaksin AstraZeneca, lanjut Jokowi, sebagai tanda Indonesia bisa mempercepat proses vaksinasi COVID-19.


Infografis Tolak Vaksinasi Covid-19 Terancam Denda hingga Sanksi Pidana

Infografis Tolak Vaksinasi Covid-19 Terancam Denda hingga Sanksi Pidana. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya