6 Manfaat Kol bagi Kesehatan Menurut Ahli Gizi

Sebaiknya menghindari metode mamasak lama dan merebus karena cara-cara tersebut dapat menghilangkan nutrisi kol

oleh Fitri Syarifah diperbarui 06 Mar 2021, 16:00 WIB
Ilustrasi kol (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta - Siapa sangka bahwa sayuran kol yang memiliki ragam warna ini (ada yang berwarna merah, hijau dan putih), mungkin akan membantu diet Anda. Keluarga kubis ini masih satu keluarga dengan brokoli, kembang kol, dan kubis Brussel.

Menurut ahli gizi terdaftar di Cleveland Clinic's Center for Human Nutrition, Maxine Smith, untuk mendapatkan manfaat kesehatan kol, Anda perlu tahu caranya.

Misalnya Anda sebaiknya menghindari metode mamasak lama dan merebus karena cara-cara tersebut dapat menghilangkan nutrisinya, jelas Smith, dilansir dari Health. Oleh karena itu, lebih baik gunakan metode memasak yang lebih cepat, seperti menumis atau memotong kol dan memakannya segar dalam salad.

Inilah mengapa kol bisa menjadi pilihan belanja Anda untuk menu berikutnya.

1. Kaya vitamin C

Jeruk bukan satu-satunya cara untuk mendapatkan vitamin C, melainkan kol juga memiliki nutrisi yang besar. "Kol mengandung antioksidan vitamin C yang tinggi, khususnya menyediakan 70% dari RDA [tunjangan diet yang direkomendasikan]," jelas ahli gizi yang berbasis di New York, Keri Gans, RDN.

Memastikan Anda mendapatkan cukup vitamin C setiap hari itu penting, karena tubuh kita tidak membuat vitamin secara alami (jadi, kita harus mendapatkannya dari makanan). Menurut Office of Dietary Supplements (ODS), vitamin C membantu tubuh Anda menyerap zat besi dari makanan nabati yang Anda makan, membuat kolagen untuk membantu menyembuhkan luka, dan meningkatkan sistem kekebalan Anda untuk membantu melindungi Anda dari penyakit. "Kol telah dikaitkan dengan manfaat kekebalan, sehingga membantu sel kita menyerang penyerang seperti virus," kata Smith.

2. Sumber serat

Menurut USDA , dua cangkir kol cincang mengandung hampir 5 gram serat. Dan menurut Medline Plus, kebutuhan asupan serat harian yaitu 25 gram untuk wanita berusia 19 hingga 50 tahun.

"Kol adalah sumber serat yang baik [dan] serat dapat membantu meringankan sembelit, menyeimbangkan kadar gula darah, menurunkan kadar kolesterol dan meningkatkan kesehatan pencernaan," kata Gans.

3. Membantu meningkatkan kesehatan tulang

Kol juga mengandung nutrisi yang sangat penting untuk kesehatan tulang dan fungsi pembekuan darah yang sehat dalam tubuh yaitu vitamin K, kata Gans. Menurut USDA, terdapat sekitar 68 mikrogram vitamin K hanya dalam satu cangkir kubis yang dimasak. Dengan ODS merekomendasikan asupan vitamin K yaitu 120 mikrogram per hari untuk pria dewasa dan 90 mikrogram per hari untuk wanita.

Meskipun kekurangan vitamin K jarang terjadi, beberapa orang dengan kondisi medis tertentu seperti fibrosis kistik , penyakit seliaka, kolitis ulserativa mungkin lebih berisiko mengalami kadar vitamin K lebih rendah dari biasanya. Menurut ODS, kekurangan vitamin K dapat menyebabkan berkurangnya kekuatan tulang, peningkatan risiko terkena osteoporosis, dan dalam keadaan yang jarang terjadi, masalah memar dan perdarahan.

 

Simak Video Berikut Ini:


4. Rendah Kalori

Ilustrasi kol (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Untuk Anda yang sedang berdiet, kol dapat membantu mengganti makanan padat kalori. "Kol sangat rendah kalori. Satu cangkir kol yang dimasak hanya 34 kalori, menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk manajemen berat badan," kata Gans. Ditambah, kol tergolong makanan yang sangat murah dibandingkan kebanyakan makanan sehat dan kaya nutrisi lainnya.

5. Bagus untuk jantung

"Kol adalah sayuran silangan dan telah terbukti memiliki manfaat anti-inflamasi, oleh karena itu direkomendasikan bagi mereka yang berisiko terkena penyakit jantung," kata Gans. Menurut sebuah studi tahun 2021 yang diterbitkan dalam British Journal of Nutrition, wanita yang makan lebih banyak sayuran silangan seperti kubis, tetapi juga kubis Brussel, kembang kol, dan brokoli, kemungkinannya untuk memiliki kondisi kalsifikasi aorta abdominalis (yang dapat diprediksi menjadi penyakit jantung di kemudian hari), 46% lebih kecil.

Studi tersebut menyimpulkan bahwa makan lebih banyak sayuran silangan dapat melindungi dari penumpukan kalsium dan pada akhirnya bermanfaat bagi kesehatan jantung.

6. Membantu melawan kanker

Menurut National Cancer Institute, sayuran silangan, seperti kubis atau kol, mengandung senyawa yang disebut glukosinolat, yang merupakan bahan kimia yang mengandung sulfur (penyebab rasa pahit di banyak sayuran cruciferous). Selama proses pencernaan, dari makan, mengunyah, dan mencerna, glukosinolat tersebut kemudian dipecah menjadi senyawa tertentu yang bermanfaat sebagai antikanker. Menurut Smith, kandungan glukosinolat dalam kubis telah mendapat reputasi sebagai antikanker, karena berdasarkan banyak penelitian, sering berkaitan dengan penurunan risiko berbagai jenis kanker.

Namun bukan berarti juga bahwa mengonsumsi kubis terus menerus akan menangkal kanker. Karena para penelitipun mengatakan masih perlunya penelitian lebih banyak tentang manfaat sayuran silangan dalam melawan kanker.

Intinya, kubis merupakan menu makan yang sangat sehat untuk diet apapun, jadi memasukkannya ke dalam menu Anda bukanlah ide yang buruk.


Infografis 5 Alasan Diet Tidak Berjalan Lancar

Infografis 5 Alasan Diet Tidak Berjalan Lancar. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya