Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta jajarannya bekerja keras menurunkan kasus aktif Covid-19, namun tanpa mengurangi jumlah testing virus corona covid-19. Berdasarkan data Jokowi, kasus aktif Covid-19 di Indonesia berada di angka 11,9 persen sedangkan dunia 18,85 persen
"Kita harus bekerja keras agar kasus aktif Covid-19 harian semakin turun tanpa mengurangi testing yang dilakukan setiap harinya," ujar Jokowi saat memberikan keterangan pers melalui Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (4/3/2021).
Advertisement
Menurut dia, penambahan jumlah kasus positif Covid-19 dalam seminggu terakhir mengalami penurunan. Pada Januari 2021, kasus positif Covid-19 bisa bertambah 14.000-15.000 per hari.
"Satu minggu terakhir ini, misalnya 22 Februari berada di angka 10.180 kasus dan pada 3 Maret (bertambah) 6.808 kasus," katanya.
Jokowi menyebut penururun penambahan kasus positif virus corona ini salah satunya karena kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro. Adapun kebijakan ini diterapkan sejak 9 Februari 2021, di Pulau Jawa dan Bali.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Berkat PPKM
Dia menilai adanya posko-posko penanganan Covid-19 di tingkat desa, kampung, dan kelurahan efektif mencegah penularan virus. Terbukti, terjadi tren penurunan kasus Covid-19 di provinsi Jawa dan Bali.
"PPKM mikro ini telah memberikan hasil yang cukup baik. Penambahan kasus mingguan di 7 provinsi, di DKI Jakarta, Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi DIY, Provinsi Jawa Timur, dan di Provinsi Bali kelihatan sekali trennya terus menurun," jelasnya.
"Ini sangat bagus. Kita harapkan kita terus bekerja keras agar tren laju penurunan ini bisa turun, turun, dan terus turun," sambung Jokowi.
Advertisement