Waspadai 5 K Bila Mengonsumi Gula, Garam, dan Lemak Berlebihan

Tubuh manusia membutuhkan gula, garam, dan lemak yang berasal dari bahan alami. Misal, gula bisa didapat dari beras, umbi, sagu, sayur, dan buah.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 06 Mar 2021, 14:00 WIB
Ilustrasi Obesitas Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta Tubuh manusia membutuhkan gula, garam, dan lemak yang berasal dari bahan alami. Misal, gula bisa didapat dari beras, umbi, sagu, sayur, dan buah.

Garam bisa didapat dari ikan, sayur, buah. Serta lemak bisa didapat dari dari ikan laut dalam, telur, kelapa, kemiri, kacang-kacangan, dan alpukat.

Disampaikan oleh ahli gizi komunitas Dr dr Tan Shot Yen, bahwa konsumsi gula, garam, dan minyak olahan perlu dibatasi. Mengingat, konsumsi gula, garam, dan minyak olahan berlebih dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan.

Ia memaparkan, konsumsi gula berlebih dapat menimbulkan 5K yakni:

-Ketagihan, meningkatkan kebutuhan rasa manis berlebih.

-Kegemukan, kerapuhan tulang.

-Kelebihan gula darah dengan risiko diabetes dan strike.

-Kolesterol jahat meningkat dengan risiko penyakit jantung.

-Kemungkinan kanker meningkat akibat konsumsi gula yang biasanya dikaitkan dengan produk ultra proses dan kegemukan.

 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Simak Video Berikut Ini


5K Garam Berlebih

Selain gula, konsumsi garam berlebih juga bisa menimbulkan 5K yakni:

-Kalium (potassium) jadi rendah, tekanan darah naik, dan risiko penyakit jantung.

-Kerusakan pembuluh darah dengan risiko pikun, tekanan darah tinggi, penyakit jantung dan stroke, penyakit ginjal kronik.

-Kegemukan.

-Kerapuhan tulang.

-Kanker lambung meningkat.


5K Lemak Berlebih

Lemak berlebih juga tidak baik karena dapat memicu 5K sebagai berikut:

-Kegemukan.

-Kerusakan dinding pembuluh darah dengan segala akibatnya seperti hipertensi, stroke, dan penyakit jantung.

-Kandung empedu bermasalah, terbentuk batu, dan penebalan dinding.

-Kolesterol tinggi.

-Kemungkinan kanker meningkat, terutama payudara dan usus besar, akibat lemak jenuh terdapat dalam produk yang telah melalui proses pembuatan seperti pada sosis, daging kalengan, dan burger.

“Karena itu, bijak memilih ya,” kata Tan kepada Health Liputan6.com melalui pesan teks, Jumat (5/3/2021).


Infografis Obesitas

Arya Permana, salah satu contoh kasus obesitas yang mengkhawatirkan (liputan6.com/Tri yasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya