Liputan6.com, Jakarta - Sudah sejak beberapa lalu program free covid corridor disebut-sebut, terutama oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. Ini merupakan salah satu strategi untuk kembali menggebrak sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf), tanpa mengabaikan kesehatan, juga keselamatan, mengingat pandemi COVID-19 masih berlangsung.
Secara sederhananya, free covid corridor merupakan program yang mengizinkan wisatawan mancanegara (wisman) berkunjung ke Indonesia setelah menuntaskan vaksinasi COVID-19 di negara mereka. Melansir laman Merdeka.com, Jumat (5/3/2021), nama Bali telah terseret dalam narasi program tersebut.
Seiring vaksinasi COVID-19 yang masih berlangsung bagi pelaku parekraf di Pulau Dewata, setidaknya ada tiga wilayah sasaran utama kebijakan tersebut. "Berulang kali kita menajamkan diskusi tentang free covid corridor, karena kita perlu secara hati-hati melihat kemungkinan membuka satu zona," kata Sandi dalam webinar "Vaksin Datang, Pariwisata Gemilang," Senin, 1 Maret 2021.
Baca Juga
Advertisement
"Zona sendiri yang disebut zona hijau, tempatnya di Nusa Dua, Ubud, dan mungkin bisa diperluas ke Nusa Penida sesuai arah Pemprov Bali beserta jajarannya," sambung Menparekraf. Sementara, soal negara yang berpotensi menjalankan kebijakan itu bersama Indonesia, beberapa nama telah muncul.
Mereka adalah China dan Singapura. Itu selaras dengan ungkapan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali yang telah menyuarakan bahwa target mereka dari pemberlakuan free covid corridor adalah wisatawan Tiongkok.
"Yang kita ketahui, negara tersebut telah berhasil keluar dari pandemi karena program vaksinasi yang berhasil. Jadi, kita bisa mendatangkan mereka," kata Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau Cok Ace, akhir bulan lalu, dalam webinar "Saatnya Kita Bicara (Sakura)."
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Memasuki Tahap Finalisasi
Cok Ace menambahkan, sebagai detinasi tujuan wisman dalam kebijakan free covid corridor, ada beberapa catatan yang mesti dituntaskan. Pertama, 75 persen warga, khususnya pelaku parekraf, di Bali sudah harus selesai menjalani vaksinasi COVID-19.
"Untuk itu saya sudah minta (pemerintah) pusat agar Bali dapat prioritas vaksin," jelasnya. Kemudian, soal perbaikan fasilitas kesehatan. "Ini juga mesti kami siapkan, setidaknya fasilitasnya harus sama. Sehingga ada kepercayaan negara tersebut mengizinkan warganya berwisata ke Bali," jelasnya.
Sandi menyebut bahwa kebijakan free covid corridor sedang memasuki tahap finalisasi. Pasalnya, pihak Kemenparekraf harus berkoordinasi dengan banyak pihak, seperti Kementerian Luar Negeri, Kementerian Hukum dan HAM karena melibatkan imigrasi, serta Satgas COVID-19.
Sandi menggarisbawahi, pelaksanaan vaksinasi COVID-19 tidak semata merealisasikan program free covid corridor, tapi juga menekan laju transmisi virus corona baru di dalam negeri.
Advertisement