Bakal Tiba di Indonesia Maret, Ketahui 4 Fakta tentang Vaksin AstraZeneca

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan Indonesia akan menerima vaksin AstraZeneca pada Maret ini. Vaksin yang akan diterima nanti berupa vaksin jadi dengan jumlah dosis sebanyak 4,6 juta dosis.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Mar 2021, 12:58 WIB
Gambar ilustrasi menunjukkan botol berstiker "Vaksin COVID-19" dan jarum suntik dengan logo perusahaan farmasi AstraZeneca, London, Inggris, 17 November 2020. Vaksin buatan AstraZeneca yang bekerja sama dengan Universitas Oxford ini disebut 70 persen ampuh melawan COVID-19. (JUSTIN TALLIS/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan Indonesia akan menerima vaksin AstraZeneca pada Maret ini. Vaksin yang akan diterima nanti berupa vaksin sebanyak 4,6 juta dosis.

Insha Allah Maret ini akan datang vaksin dari AstraZeneca sebanyak 4,6 juta dosis vaksin jadi,” kata Jokowi.

“Artinya kita bisa mempercepat proses vaksinasi,” lanjutnya.

Vaksin AstraZeneca merupakan buatan perusahaan farmasi Inggris yang dikembangkan bersama Universitas Oxford didapatkan Indonesia melalui skema kerjasama multilateral GAVI COVAX Facility. Fasilitas pengembangan vaksin ini merupakan kerja sama antara World Health Organization (WHO) dan Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI).

Dikutip dari berbagai sumber, berikut fakta-fakta yang perlu Anda ketahui seputar vaksin AstraZeneca:

 

Simak Juga Video Menarik Berikut:


Aman untuk Lansia

Tiga orang dalam mobil mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 Sinovac sebagai bagian dari program vaksinasi prioritas untuk lansia di lokasi drive-thru yang didirikan di tempat parkir stadion sepak bola Pacaembu, Sao Paulo, Brasil, Rabu (3/3/2021). (AP Photo/Andre Penner)

Aman untuk Lansia

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr SIti Nadia Tarmizi menyebut vaksin AstraZeneca aman digunakan pada lansia.

“Vaksin AstraZeneca adalah salah satu vaksin yang dapat digunakan pada usia 60 tahun keatas yang kita ketahui dimana kelompok ini memiliki angka kematian tertinggi,” kata Nadia pada 31 Januari 2021 seperti dikutip dari laman Sehat Negeriku.

Diperoleh secara Gratis

Vaksin AstraZeneca ini dapat menghemat anggaran negara dalam rangka kebutuhan pelaksanaan program vaksinasi. Pengadaan vaksin tersebut melalui skema GAVI yang sifatnya gratis untuk pemerataan akses negara miskin dan berkembang mendapatkan vaksin Covid-19.

“Ini merupakan keberhasilan diplomasi kita, melalui COVAX kita mendapatkan akses vaksin gratis dan dalam waktu yang cepat tentunya akan melengkapi jenis vaksin yang sudah ada saat ini,” kata Nadia.


Efektifitas

Ilustrasi vaksin corona, vaksin covid-19. Kredit: fernando zhiminaicela via Pixabay

Menurut rilis resmi dari perusahaan, vaksin AstraZeneca memiliki efektifitas hingga 70,4 persen dalam mencegah gejala COVID-19 yang terjadi lebih dari 14 hari setelah mendapat dua dosis vaksin.

Sementara itu berdasarkan riset yang dipublikasikan di The Lancet, efektifitas satu dosis vaksin AstraZeneca mencapai 76 persen dari hari ke-22 sampai hari ke-90 setelah disuntikan. Hal ini mendukung strategi Inggris untuk memberikan dosis kedua dalam jangka waktu selang tiga bulan dari pemberian dosis pertama.

Menggunakan Adenovirus

Berbeda dari vaksin Pfizer dan Moderna yang menggunakan mRna, AstraZeneca mengandalkan adenovirus simpanse tidak berbahaya untuk membawa lonjakan protein virus Corona ke dalam tubuh seseorang sehingga tubuh dapat menciptakan respons imun. 

Selain itu, vaksin ini juga menambahkan sel hasil kloning (penyalinan) dari sel TREX 293 ginjal embrio manusia. Sel tersebut bukan jaringan asli yang berasal dari manusia melainkan hanya sel yang dikembangkan peneliti sehingga menyerupai aslinya.

Vaksin AstraZeneca juga dapat di simpan di suhu lemari es pada umumnya yakni sekitar minus 8 sampai minus 6 derajat Celcius. Hal ini tentu dapat memudahkan proses distribusi dan penyimpanannya. Beberapa negara yang telah menyetujui penggunaan vaksin ini antara lain, Kamboja, Malaysia, India, Korea Selatan, Maroko, Australia, Inggris, Italia, Jerman, Belanda, dan Perancis serta Argentina.

 

Penulis: Abel Pramudya Nugrahadi


Infografis Cara Kerja Vaksin

Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya