Liputan6.com, Jakarta Gempa kuat dengan magnitudo 7,2 melanda lepas pantai timur North Island Selandia Baru. Gempa tersebut sempat memicu peringatan tsunami sebelum akhirnya dicabut dan warga diminta untuk tetap waspada.
"Tidak ada lagi peringatan tsunami akibat gempa ini," ungkap pihak Pacific Tsunami Warning Centre (PTWC) melalui pernyataan.
Belum ada laporan mengenai kerusakan akibat gempa, namun Badan Penanggulangan Bencana Nasional (NEMA) mengimbau masyarakat di sejumlah darah pesisir agar segera mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Advertisement
Otoritas pertahanan sipil setempat sempat mengatakan peringatan tsunami akan berlanjut selama beberapa jam. "Genangan pesisir (banjir di area daratan) diperkirakan terjadi di daerah Land and Marine yang terancam," kata NEMA melalui Twitter.
Warga Diminta Mengungsi
Kota utama di Selandia Baru yang terdekat dengan pusat gempa, Gisborne memiliki populasi sekitar 35.000. Warga yang berada di dekat pantai Cape Runaway hingga Tolaga Bay diminta untuk mengungsi.
"Semoga di luar sana semuanya baik-baik saja - terutama di Pantai Timur yang akan merasakan guncangan kuat akibat gempa," kata Perdana Menteri Jacinda Ardern melalui Instagram.
Lebih dari 60.000 orang di situs GeoNet melaporkan bahwa mereka merasakan gempa, dengan 282 orang menggambarkannya sebagai guncangan "dahsyat" dan 75 orang yang lain menyebutnya "ekstrem".
Gempa susulan masih tercatat di daerah tersebut.
Advertisement