Saham ANTM hingga INCO Masih Lanjutkan Koreksi

Saham emiten tambang itu antara lain PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) masih terkoreksi.

oleh Agustina Melani diperbarui 05 Mar 2021, 20:38 WIB
Pergerakan saham pada layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/7/2020). IHSG pada perdagangan di BEI turun tajam karena pengumuman Gubernur DKI Anies Baswedan terkait dengan rencana penerapan PSBB secara ketat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melemah pada perdagangan saham Jumat, (5/3/2021), saham emiten tambang masih melanjutkan koreksi.

Saham emiten tambang itu antara lain PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Sementara itu, saham PT Timah Tbk (TINS) cenderung stagnan.

Mengutip data RTI, saham INCO melemah 6,79 persen ke posisi Rp 5.150 per saham. Saham INCO dibuka melemah 375 poin ke posisi 5.150. Saham INCO sempat di level tertinggi 5.400 dan terendah 5.150 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 28.007 kali dengan nilai transaksi Rp 530,3 miliar.

Saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) turun 6,64 persen ke posisi Rp 5.275 per saham. Saham HRUM dibuka susut 350 poin ke posisi 5.300 per saham. Saham HRUM berada di level tertinggi 5.700 dan terendah 5.275 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 8.161 kali dengan nilai transaksi Rp 154,7 miliar.

Selain itu, saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tergelincir 3,97 persen ke posisi Rp 2.420 per saham. Saham ANTM dibuka turun 150 poin ke posisi 2.370 per saham. Saham ANTM berada di level tertinggi 2.520 dan terendah 2.350 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 101.678 kali dengan nilai transaksi Rp 1,8 triliun.

Gerak IHSG melemah 0,51 persen atau 32,04 poin ke posisi 6.258,75. Indeks saham LQ45 turun 0,75 persen ke posisi 941,36. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan. Sebanyak 306 saham melemah sehingga menekan IHSG. 187 saham menguat dan 133 saham diam di tempat.

 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Selanjutnya

Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, pada Jumat pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.307,68 dan terendah 6.245,30. Total frekuensi perdagangan saham 1.388.503 kali dengan volume perdagangan saham 30,2 miliar saham.

Nilai transaksi harian saham Rp 16,6 triliun. Investor asing jual saham Rp 190,32 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.341.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham keuangan naik 0,32 persen. Sektor saham tambang melemah 2,78 persen, dan memimpin penurunan. Diikuti sektor saham infrastruktur tergelincir 1,37 persen dan sektor saham industri dasar susut 1,12 persen.

Saham-saham yang naik tajam atau top gainers antara lain saham INDX melonjak 34,62 persen, saham MRAT meroket 34,50 persen, saham VINS mendaki 34,40 persen, saham VICO bertambah 34,19 persen dan saham DADA melambung 33,33 persen.

Saham-saham yang tertekan atau top losers antara lain saham PLAN susut 10 persen, saham DWGL tergelincir 7 persen, saham MFIN melemah 6,99 persen, saham BYAN turun 6,98 persen, dan saham NZIA tergelincir 6,98 persen.

Sedangkan saham-saham yang dibeli investor asing antara lain saham BBCA sebanyak Rp 109,8 miliar, saham INKP sebesar Rp 42,6 miliar, saham TKIM sebesar Rp 24,6 miliar, saham BBTN sebesar Rp 20 miliar, dan saham ACES sebesar Rp 19,5 miliar.

Sedangkan saham-saham yang dijual investor asing antara lain saham ICBP sebesar Rp 62,4 miliar, saham UNTR sebesar Rp 51,5 miliar, saham BMRI sebesar Rp 45,5 miliar, saham CPIN sebesar Rp 36,5 miliar, dan saham ASII sebesar Rp 35,6 miliar.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya