SBY: 10 Tahun Jadi Presiden, Saya Tak Pernah Ganggu Partai Lain

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku tidak menyangka kudeta kepemimpinan di Partai Demokrat bakal terjadi.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Mar 2021, 22:07 WIB
Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono tiba menghadiri Kongres ke V Partai Demokrat di JCC, Jakarta, Minggu (15/3/2020). SBY akan digantikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang telah mendapatkan dukungan 93 persen dari pemegang hak suara Demokrat. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku tidak menyangka kudeta kepemimpinan di Partai Demokrat bakal terjadi. Apalagi pengambilalihan kepemimpinan kursi ketua umum itu dilakukan oleh orang yang berada di lingkar kekuasaan. Yaitu Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

"Sebagai orang yang menggagas berdirinya Partai Demokrat termasuk yang membina dan membesarkan partai ini bahkan pernah memimpinnya tak pernah terlintas dalam pikiran saya bahwa Partai Demokrat akan dibeginikan," ujar SBY dalam konferensi pers, Jumat (5/3/2021).

SBY menuturkan, selama 10 tahun menjadi Presiden RI, tidak pernah ia mengganggu atau merusak partai lain. Seperti apa yang dialami Partai Demokrat hari ini.

"Saya benar-benar tidak menyangka karena sewaktu selama 10 tahun saya memimpin Indonesia dulu baik secara pribadi maupun Partai Demokrat yang saya bina tidak pernah mengganggu dan merusak partai lain seperti yang kami alami saat ini," ujar SBY.

Sebulan lalu, kata SBY, ucapan nyinyir dan menyerang Partai Demokrat bertubi-tubi datang ketika mengungkap dugaan kudeta yang direncakan Moeldoko bersama kader dan mantan kader Demokrat.

Saat itu banyak pihak meragukan pengambilalihan ketua umum Partai Demokrat benar-benar terjadi. Namun, SBY mengatakan, hal itu menjadi terang saat Kongres Luar Biasa (KLB) ilegal yang digelar di Deli Serdang, Sumatera Utara, menetapkan Moeldoko sebagai ketua umum Partai Demokrat.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Moeldoko Berdarah Dingin

Moeldoko dinilai benar-benar tega dan berdarah dingin melakukan kudeta Partai Demokrat.

"Hari ini sejarah telah mengabadikan apa yang terjadi di negara yang kita cintai ini memang banyak yang tecenang banyak yang tidak percaya bahwa KSP Moeldoko yang bersekongkol dengan orang dalam benar-benar tega dan dengan darah dingin melakukan kudeta ini," tutur SBY.

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya