Silaturahim ke Kiai Muhyiddin Ishaq, Gus Jazil Minta Nasihat Kembangkan NU DKI

Kiai Muhyiddin berpesan kepada Gus Jazil, hal terpenting adalah bagaimana NU DKI kedepan memiliki tenaga yang kuat untuk memberikan kemaslahatan kepada umat.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Mar 2021, 22:17 WIB
Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid menyerahkan cinderamata berupa buku kepada sesepuh NU DKI KH Muhyiddin Ishaq saat bersilaturahim di Jakarta Selatan, Jumat (5/3/2021). (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua MPR yang juga aktivis Nahdlatul Ulama (NU) Jazilul Fawaid melakukan silaturahim kepada sesepuh NU DKI Jakarta, KH Muhyiddin Ishaq di kediamannya, Jalan Madrasah, Nomor 17, Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (5/3/2021).

Kedatangan Gus Jazil- sapaan akrab Jazilul Fawaid ke kediaman Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum tersebut dengan maksud untuk mempererat tali silaturahmi, sekaligus meminta nasihat terkait pengembangan NU DKI ke depan.

"Alhamdulillah, saya diberi kesempatan untuk silaturahim dengan Kiai Muhyiddin, bertukar pikiran dan meminta nasihat terkait dengan pengembangan dan penguatan NU DKI. Beliau mengibaratkan bahwa NU DKI ini sebagai mobil mogok sehingga harus dilakukan pembenahan dari semua aspek," ujar Gus Jazil dalam keterangan tertulisnya.

Menurutnya, NU DKI seperti mobil yang semua mesinnya harus dicek dan diperbaiki menyeluruh. "Dicek kaki-kakinya, termasuk sopirnya, itu saran yang bagus. Dan saya tidak hanya ingin hanya menjadi sopir, tapi sekaligus montir, ya kenek," katanya.

Pesan Kiai Muhyiddin kepada Gus Jazil, hal terpenting adalah bagaimana NU DKI kedepan memiliki tenaga yang kuat untuk memberikan kemaslahatan kepada umat.

"Jadi Beliau meminta saya untuk menyambung silaturahim kepada semua pengurus PCNU DKI dan para tokoh tanpa pandang bulu dalam rangka mengikat dan mengeratkan serta menguatkan tekad untuk membesarkan NU DKI Jakarta. Poin pentingnya di situ," kata Gus Jazil yang juga mantan ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Jakarta Selatan.

Diakui Gus Jazil, hal tersebut memang bukan perkara mudah. Namun, dengan aktif melakukan silaturahim serta membuat perencanaan yang bagus dan memahami secara bagus, juga memberi arah sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada di Jakarta, dirinya optimistis NU DKI akan lebih baik, utamanya dalam memberikan manfaat untuk masyarakat Ibu Kota.

Dalam kesempatan itu, Kiai Muhyiddin juga meminta Gus Jazil agar terus melakukan penguatan Empat Pilar (Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan Undang-Undang Dasar 1945) sebagai tugas dari Wakil Ketua MPR.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Banyak Kandidat

Terkait munculnya sejumlah nama calon ketua PWNU DKI Jakarta menjelang pelaksanaan Konferensi Wilayah Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (Konferwil PWNU) DKI Jakarta, April 2021 mendatang, Kiai Muhyiddin mengungkapkan bahwa hal tersebut justru merupakan dinamika yang cukup bagus.

"Saya kira ini bagus ada tokoh nasional yang mau turun untuk ikut mengurus NU DKI. Sebab, NU DKI ini kalau tidak diurus dengan baik akan semakin kecil," urainya.

Diakuinya, baru kali ini dinamika menjelang pelaksanaan Konferwil PWNU DKI muncul banyak kandidat. "Dulu-dulu paling satu atau dua calon saja. Kalau sekarang Wakil Ketua MPR mau turun mengurusi NU DKI, itu artinya wibawa NU DKI mulai muncul," katanya.

Pertemuan antara Kiai Muhyiddin dengan Gus Jazil tersebut berlangsung dengan sangat gayeng. Selain bertukar pikiran dan meminta nasihat dari Kiai Muhyiddin, juga diselingi dengan canda tawa sambil santap siang nasi kebuli.

Diketahui, Gus Jazil berniat maju sebagai calon ketua PWNU DKI Jakarta. Langkah ini diambil karena dirinya melihat NU DKI Jakarta perlu pembenahan serius. Sebagai kader yang lama berkiprah di DKI Jakarta, Ketua Ikatan Keluarga Alumni Institut Perguruan Tinggil Ilmu Alquran (PTIQ) Jakarta ini merasa terpanggil untuk ikut membenahi NU di DKI Jakarta.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya