Liputan6.com, Jakarta - Kasus COVID-19 di seluruh dunia mencapai 116 juta kasus. Amerika Serikat masih berada di posisi teratas dengan 28,8 juta kasus.
Angka kasus COVID-19 pada Sabtu (6/3/2021) naik dari hari sebelumnya yang mencatat 115,5 juta kasus. Berikut lima negara dengan kasus tertinggi berdasarkan data Johns Hopkins University:
Baca Juga
Advertisement
1. Amerika Serikat: 28,8 juta kasus
2. India: 11,1 juta
3. Brasil: 10,8 juta
4. Rusia: 4,25 juta
5. Inggris: 4,21 juta
Indonesia mencatat 1,36 juta kasus dan posisinya masih berada di antara Ukraina (1,43 juta) dan Peru (1,34 juta).
Kasus di China hingga kini tetap stabil di level 101 ribu kasus. Total kasus Korea Selatan berada setelah China dengan 92 ribu kasus, sementara Jepang sudah 437 ribu kasus.
Israel yang memiliki laju vaksinasi COVID-19 tertinggi di dunia kini memiliki 796 ribu kasus.
Terkait jumlah kematian, ada 2,5 juta kasus kematian terkait COVID-19. AS berada di peringkat tertinggi dengan 522 ribu kasus.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
1.134 WNA Positif Covid-19 di Indonesia
Kementerian Kesehatan melaporkan perkembangan data kasus warga negara asing (WNA) terinfeksi Covid-19 di Indonesia. Hingga hari ini, Sabtu (6/3/2021), 1.134 WNA positif terjangkit Covid-19.
Bertambah 10 dari data Jumat (5/3/2021) kemarin, masih 1.124 WNA positif terpapar virus SARS-CoV-2 itu. Demikian laporan Kementerian Kesehatan melalui laman covid19.go.id, Sabtu (6/3/2021).
Dari total 1.134 WNA positif Covid-19, 1.033 di antaranya sudah sembuh dan 15 meninggal dunia. Sementara itu, 86 WNA berstatus kasus aktif Covid-19 atau sedang menjalani perawatan maupun isolasi.
Bertambah 10 dari data kemarin masih 76 WNA menjalani perawatan maupun isolasi. Kementerian Kesehatan juga mencatat, 26 WNA masih berstatus suspek Covid-19 dan 336 orang telah direpatriasi atau dikembalikan ke negara asalnya terkait Covid-19.
Advertisement
Jepang Perpanjang Status Darurat COVID-19 di Tokyo
Pemerintah Jepang berencana memperpanjang keadaan darurat untuk memerangi COVID-19 untuk Tokyo dan tiga prefektur tetangga hingga 21 Maret, dua minggu lebih lama dari jadwal semula, kata Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura pada Jumat (5/3).
Di bawah keadaan darurat, pemerintah telah meminta restoran dan bar tutup pukul 8 malam dan berhenti menyajikan alkohol satu jam lebih awal. Orang-orang juga diminta untuk tinggal di rumah setelah jam 8 malam kecuali mereka memiliki alasan penting untuk pergi keluar. Demikian sebagaimana mengutip laman Channel News Asia, Jumat (5/3).
Prefektur Tokyo, Chiba, Kanagawa dan Saitama, yang merupakan 30 persen dari populasi negara itu, meminta perpanjangan waktu melewati tanggal akhir yang semula dijadwalkan pada 7 Maret karena kasus virus corona baru tidak cukup turun untuk memenuhi target.
Pemerintah mengadakan pertemuan pagi-pagi dengan para penasihat dan mereka menyetujui perpanjangan waktu, kata Nishimura, yang bertanggung jawab atas tanggapan pemerintah terhadap virus corona, kepada wartawan.
Perdana Menteri Yoshihide Suga dijadwalkan mengadakan konferensi pers pada pukul 9 malam waktu setempat setelah pemerintah secara resmi memutuskan perpanjangan, menurut kantornya.
Infografis COVID-19:
Advertisement