Sektor Properti Bakal Pulih, Begini Rekomendasi Saham Emiten Semen

Analis Maybank Kim Eng Sekuritas, Aurellia Setiabudi menilai, salah satu pendorong sektor semen adalah sektor properti yang juga diperkirakan kian membaik.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 06 Mar 2021, 18:00 WIB
Ilustrasi pabrik pembuatan semen. (dok. Byrev/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Liputan6.com, Jakarta - Prospek kinerja emiten semen diyakini akan membaik. Hal ini seiring dengan pulihnya perekonomian. Analis Maybank Kim Eng Sekuritas, Aurellia Setiabudi menilai, salah satu pendorong sektor semen adalah sektor properti yang juga diperkirakan kian membaik.

“Sektor semen ini akan mengikuti recovery dari sektor properti dan infrastruktur,” kata Aurellia dalam dalam webinar Indonesia Property The Promised Land, Sabtu (6/3/2021).

"Kita juga melihat demand dari semen ini akan membaik di tahun 2021 dan seterusnya,” ia menambahkan.

Namun, di sisi supply nampaknya masih akan mengalami penurunan akibat adanya moratorium pembangunan pabrik semen baru.

Untuk sektor ini, Aurellia merekomendasikan untuk buy pada saham Semen Indonesia (SMGR) karena memiliki pangsa pasar yang paling besar di Indonesia.

“Top pick kita di sektor semen adalah Semen Indonesia, SMGR, karena mereka memiliki market share paling besar di Indonesia dibandingkan yang lainnya. Karena memang mereka paling luas jaringannya, termasuk ke pasar ekspor,” kata dia.

 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Rekomendasi Saham Sektor Properti

Sebuah maket perumahan di tampilkan di pameran properti di Jakarta, Kamis (8/9). Penurunan DP KPR rumah kedua dan ketiga juga turun masing-masing menjadi 20% dan 25%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Pemerintah telah menggulirkan sejumlah insentif untuk sektor properti agar kembali menggeliat. Di antaranya ada DP 0 persen dan relaksasi PPN.

Analis Maybank Kim Eng Sekuritas, Aurellia Setiabudi menilai, prospek properti di Indonesia masih cukup cerah. Hal ini ditopang oleh permintaan sektor perumahan yang masih besar, terutama menengah ke bawah. Untuk segmen tersebut, biasanya harga rumah di kisaran Rp 1 miliar ke bawah.

Dengan keadaan tersebut, ditambah insentif dari pemerintah, Aurellia memperkirakan presales sektor properti dalam dua tahun mendatang akan tumbuh sekitar 10 persen tiap tahunnya.

“Beberapa minggu ini pemerintah melalui Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan telah memberikan stimulus untuk mendorong pertumbuhan dari sektor properti. Dengan kedua alasan tersebut, kami melihat pertumbuhan marketing sales atau presales dua tahun ke depan itu sangat baik di angka lebih dari 10 persen per tahunnya,” kata dia dalam webinar Indonesia Property The Promised Land, Sabtu (6/3/2021).

Untuk sektor ini, Aurellia merekomendasikan enam saham. Yakni Alam Sutera (ASRI), Bumi Serpong Damai (BSDE), Ciputra Development (CTRA), Lippo Karawaci (LPKR), Pakuwon Jati (PWON), dan Summarecon Agung (SMRA).

“Ada enam saham, hampir semuanya buy. Cuma Lippo (LPKR) yang masih hold. Untuk top pick-nya Pakuwon (PWON),” beber Aurellia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya