Liputan6.com, Jakarta - Anak terluka lumrah terjadi. Jatuh dari sepeda, jatuh saat bermain, atau terpeleset hingga mengakibatkan luka ringan, bisa jadi pertanda betapa aktifnya anak Anda.
Meski begitu, orangtua tetap harus berhati-hati saat menangani luka, terlebih lukanya terbuka karena akan menimbulkan pendarahan dan kerusakan pada ujung-ujung saraf kulit. Menangani luka pada kulit anak harus dilakukan dengan bijak dan efektif agar tidak terjadi infeksi.
Baca Juga
Advertisement
Lalu, bagaimanakah cara menangani luka pada anak yang tepat? Berikut adalah enam tips yang dibagikan dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, dalam virtual gathering Hansaplast X Tentang Anak yang bertajuk "Seberapa Penting Proteksi Terhadap Tumbuh Kembang Anak”, Sabtu, 6 Maret 2021.
1. Membersihkan Luka
Yang pertama kali harus dilakukan saat anak terluka adalah membersihkannya dengan air mengalir untuk menyingkirkan serpihan kotoran dan kerikil. Hal ini bertujuan agar kulit yang luka tidak infeksi karena tertutup kotoran atau debu.
2. Gunakan Antiseptik
Setelah bersih, berikan cairan antiseptik untuk memastikan tidak ada bakteri yang menempel pada luka lecet. Bakteri yang dibiarkan berpotensi menyebabkan infeksi.
Sebaiknya, antiseptik yang digunakan tidak mengandung alkohol karena akan memberikan rasa perih pada anak. Setelah dioleskan cairan antiseptik, diamkan sejenak agar dapat bekerja secara efektif. Hal ini bertujuan agar luka benar-benar bersih dari kotoran atau debu.
3. Bersihkan dengan Air Hangat
Sesudah menggunakan antiseptik, jangan lupa untuk tetap membersihkan luka dengan menggunakan air hangat. Hal ini bertujuan untuk meredakan rasa perih pada area yang terluka.
Caranya, siapkan handuk dan air hangat. Kemudian, rendam handuk tersebut ke dalam air hangat lalu bersihkan area sekitar luka secara perlahan. Gunakan handuk yang halus agar kain di handuk tidak menempel ke bagian luka.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
4. Gunakan Obat Pereda Sakit
Selanjutnya, gunakan obat luka untuk menangani luka yang terasa sakit dan berukuran besar. Caranya, teteskan obat pada luka yang terasa sakit secara perlahan karena ketika obat tersebut diteteskan akan mengalami rasa sangat perih. Kemudian, ratakan obat tersebut. Namun, hindari mengonsumsi aspirin karena akan berisiko memperpanjang waktu perdarahan.
5. Menggunakan Perban
Cara menangani luka pada anak selanjutnya yaitu menggunakan perban. Setelah luka pada anak diteteskan obat dan dibiarkan hingga kering di tempat terbuka, lalu tutup luka dengan perban agar menghindari terkena kotoran, terutama bila anak sangat aktif.
Perban terutama digunakan saat anak ingin pergi ke luar rumah. Hindari penempelan perban secara ketat agar luka tidak menjadi lembab. Perban sebaiknya diganti paling lama dua hari sekali.
6. Rawat dan Hindari Luka Baru
Tak hanya itu, cara menangani luka selanjutnya yakni dengan menghindari luka baru dan rawat sedemikian mungkin karena area luka biasanya akan terasa gatal dan terbentuk keropeng. Hal itu terjadi karena adanya proses penyembuhan luka.
Jika telah melakukan tindakan-tindakan tersebut, lakukan perawatan dengan membersihkan, mengobati, dan menutup luka kembali dengan menggunakan perban. (Melia Setiawati)
Advertisement