MU Temukan Pengganti Chevrolet, Bernilai Rp 1,3 Triliun

MU diklaim sudah menemukan perusahaan pengganti Chevrolet sebagai sponsor utama klub.

oleh Thomas diperbarui 08 Mar 2021, 12:00 WIB
ilustrasi logo manchester united (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta- Kabar baik menghampiri Manchester United di Maret 2021. Seiring performa tim yang oke, MU akhirnya menemukan perusahaan baru yang bersedia menjadi sponsor utama klub untuk menggantikan posisi Chevrolet.

Sejak musim 2014-2015, MU memakai jersey dengan logo Chevrolet di bagian dada para pemain. Perusahaan mobil asal Amerika Serikat itu menjadi sponsor utama MU selama tujuh tahun.

Chevrolet dikabarkan membayar 64 juta poundsterling per musim kepada MU. Kontrak Chevrolet sebagai sponsor utama MU habis pada akhir musim ini. Namun Kedua belah pihak sepakat memperpanjangnya selama enam bulan lagi karena situasi ekonomi yang sulit akibat pandemi Covid-19.

MU memperpanjang kesepakatan dengan Chevrolet selama enam bulan karena kesulitan menemukan sponsor baru di saat ekonomi dunia mengalami pelambatan karena pandemi Covid-19.

Menurut laporan media-media Inggris seperti dikutip dari Sportsmole, MU mulai menemukan secercah harapan soal sponsor utama klub, Mereka selangkah lagi mencapai kesepakatan dengan perusahaan yang mau menggantikan Chevrolet.

Saksikan Video Menarik Ini


Perusahaan Software

Suasana di luar kandang Manchester United (MU), Old Trafford. (AFP/Oli Scarff)

Perusahaan pengganti Chevrolet diklaim merupakan perusahaan software asal Amerika Serikat. Namun identitas perusahaan tersebut masih misterius. MU bakal memperoleh 70 juta pound  (Rp 1,3 triliun) per musim dari perusahaan software ini.

Negosiasi MU dengan perusahaan software ini masih berlangsung. Posisi MU yang saat ini bertengger di urutan dua klasemen Liga Inggris membuat posisi tawar Setan Merah menjadi lebih baik.


Dana Segar

Suntikan dana dari sponsor utama baru sangat dibutuhkan MU untuk menambah anggaran belanja pemain. Keuangan MU ikut terdampak pandemi Covid-19.

Pendapatan MU berkurang drastis karena selama pandemi tak memperoleh pemasukkan dari tiket pertandingan. Seluruh laga harus digelar tanpa penonton.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya