Investor Optimistis Pemulihan Ekonomi, Bursa Saham Asia Menguat

Bursa saham Asia menguat pada perdagangan saham Senin pekan ini. Namun, investor tetap mencermati perkembangan paket stimulus COVID-19 oleh Presiden AS Joe Biden.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 08 Mar 2021, 08:59 WIB
Seorang pria berdiri didepan indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Ketegangan politik yang terjadi karena Korut meluncurkan rudalnya mempengaruhi pasar saham Asia. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan saham Senin (8/3/2021) seiring investor bereaksi terhadap data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) pada pekan lalu. Data ekonomi tersebut menjadi harapan untuk pemulihan ekonomi lebih cepat.

Bursa saham Australia bergerak di zona hijau. Indeks saham ASX 200 naik 1,69 persen didorong kenaikan seluruh sektor saham. Sebagian besar saham tambang dan bank menguat.

Saham Commonwealth Bank melompat 1,86 persen, saham Rio Tinto naik 3,56 persen. Lalu saham Fortescue menanjak 2,22 persen dan saham BHP menguat 3,05 persen.

Di Jepang, indeks saham Nikkei 225 naik 0,96 persen didorong saham perbankan. Saham Mitsubishi UFJ Financial Group menguat 2,35 persen, saham Sumitomo Mitsui Financial Group bertambah 2,32 persen, dan saham Nomura naik 3,58 persen. Sementara itu, indeks saham Topix menguat 0,91 persen.

Di sisi lain, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,55 persen. Pergerakan bursa saham Asia pada awal pekan ini mengikuti bursa saham Amerika Serikat (AS) yang menguat pada pekan lalu setelah alami aksi jual.

Penguatan bursa saham didukung rilis data ekonomi seperti data tenaga kerja non pertanian yang lebih kuat sehingga investor yakin pemulihan ekonomi lebih cepat.

"Investor tetap waspada terhadap dampak dari eksperimen fiskal Presiden AS Joe Biden besar-besaran terhadap suku bunga jangka panjang, membuat saham rapuh. (Bank sentral AS) pertahankan (kebijakan-red) mungkin berlaku hingga pertengahan Maret,” tulis Analis ANZ Research dalam laporannya.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Paket Bantuan AS

Seorang wanita berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Akibat peluncuran rudal Korea Utara yang mendarat di perairan Pasifik saham Asia menglami penurunan. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Senat AS mengesahkan paket bantuan COVID-19 senilai USD 1,9 triliun selama akhir pekan yang mencakup dana tunai langsung hingga USD 1.400 kepada sebagian besar warga AS.

RUU itu diharapkan disahkan di DPR yang dikuasai Partai Demokrat pada pekan ini dan dikirim ke Presiden AS Joe Biden untuk diteken sebelum batas waktu 14 Maret untuk memperbaharui program bantuan pengangguran.

Pada Februari 2021, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan, kepada anggota parlemen kalau ekonomi AS masih jauh dari tujuan ketenagakerjaan dan inflasi. Kemungkinan akan membutuhkan waktu untuk mencapai kemajuan substantial lebih lanjut.

Ia menuturkan, inflasi masih lembut dan the Fed berkomitmen pada kebijakan saat ini yang menyiratkan suku bunga kemungkinan tetap rendah.

Indeks dollar AS berada di posisi 91,89. Angka ini lebih tinggi dari posisi sebelumnya 91,94. Sementara itu, yen Yepang diperdagangkan USD 108,35. Harga minyak lompat dua persen selama perdagangan di Asia. Harga minyak Brent naik 2,02 persen ke posisi USD 70,76 dan harga minytak berjangka AS menguat 2,01 persen ke posisi USD 67,42.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya