Kecelakaan Helikopter Tewaskan Miliarder Prancis Olivier Dassault

Miliarder Perancis, Olivier Dassault, tewas akibat kecelakaan helikopter pada Minggu (7/3) waktu setempat.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 08 Mar 2021, 09:28 WIB
Miliader Prancis, Olivier Dassault. (Photo credit: AFP/Ludovic Marin)

Liputan6.com, Paris- Miliarder Perancis, Olivier Dassault (69),  tewas dalam kecelakaan helikopter pada Minggu 7 Maret waktu setempat.

Olivier dikenal sebagai seorang politisi dan keturunan keluarga pembuat pesawat, Dassault. Olivier meninggalkan tiga anak.

Menurut keterangan sumber parlemen dan penyelidikan kepada AFP, Olivier Dassault meninggal dunia sekitar pukul 18.00 waktu setempat ketika helikopternya jatuh di dekat resor mewah Deauville di Perancis utara.

Presiden Perancis Emmanuel Macron memimpin sesi penghormatan untuk Olivier Dassault, dengan mengatakan di Twitter bahwa "Olivier Dassault mencintai Perancis. Kapten industri, anggota parlemen lokal, komandan cadangan di angkatan udara; sepanjang hidupnya dia tidak pernah berhenti melayani negara kita".

Macron menyebut kematian Dassault sebagai "kerugian besar" dan mengirimkan belasungkawa kepada keluarganya.

Keluarga Dassault, diketahui merupakan salah satu yang paling berpengaruh di Perancis dengan minat yang mencakup aeronautika, pertahanan, pelelangan, anggur, dan media.

Grup Dassault Aviation telah menjadi produsen pesawat Perancis terkemuka selama 70 tahun terakhir, dan berada di belakang jet pribadi Falcon, pesawat perang Mirage, dan yang terbaru adalah pesawat tempur Rafale yang canggih.

Majalah Forbes memperkirakan Olivier Dassault adalah orang terkaya ke-361 di dunia pada tahun 2020, dengan perkiraan kekayaan sekitar US$ 6 miliar - hampir sama dengan ketiga saudara kandungnya, demikian seperti dikutip dari Channel News Asia, Senin (8/3/2021).

 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Berikut Ini:


Investigasi Atas Kecelakaan Dibuka

Ilustrasi helikopter jatuh. (Istimewa)

Badan investigasi kecelakaan udara nasional Prancis, BEA, mengatakan di Twitter bahwa kecelakaan itu terjadi tak lama setelah lepas landas dari "tempat pribadi".

Padahal, cuaca di Deauville pada saat sebelum insiden itu, tampak cerah dengan angin sepoi-sepoi.

Sumber yang dekat dengan penyelidikan menunjukkan bahwa pilot helikopter juga tewas dan tidak ada penumpang lain di dalamnya.

Investigasi atas pembunuhan yang tidak disengaja dibuka oleh jaksa penuntut, dari kecelakaan tersebut.

"Saya memikirkan keluarga dan orang-orang terkasihnya yang pasti merasakan duka yang luar biasa," kata Richard Ferrand, presiden Majelis Nasional, majelis parlemen tempat Dassault menjabat sebagai perwakilan untuk wilayah Oise di Perancis utara.

Olivier adalah cucu dari Marcel Bloch, seorang insinyur penerbangan terkenal yang mengubah namanya menjadi "Dassault" yang berarti "sedang menyerang" dalam bahasa Perancis.

Setelah membantu mengembangkan baling-baling inovatif yang digunakan pada pesawat Perancis dalam Perang Dunia I, Marcel menghadapi hukuman penjara selama Perang Dunia II dan dideportasi ke kamp konsentrasi Nazi setelah menolak bekerja sama dengan industri penerbangan Jerman.

Grup Dassault Aviation diberikan kepada ayah Olivier, Serge, tetapi dia tidak menunjuk pewaris untuk menggantikannya ketika dia meninggal dunia pada 2018 setelah mengalami gagal jantung di kantornya di Paris.

Olivier pernah menyatakan dirinya "yang paling memenuhi syarat" dari keempat anak Serge, meski mendapat teguran keras dari ayahnya.

Banyak kolega Dassault di bidang politik yang memberikan penghormatan kepada miliader yang juga seorang fotografer yang bersemangat, pilot, serta komposer musik.

Selain saham dalam grup penerbangan keluarga, keluarga Dassault juga memiliki kebun anggur eponymous mereka sendiri di Bordeaux dan surat kabar sayap kanan yang berpengaruh, Le Figaro.


Infografis 8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah COVID-19

Infografis 8 Tips Nyaman Pakai Masker Cegah Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya