IHSG Menguat 0,72 Persen, Investor Asing Belanja Saham UNTR

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG naik 0,72 persen atau 45,25 persen ke posisi 6.304 pada Senin, 8 Maret 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Mar 2021, 10:43 WIB
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada awal perdagangan saham Senin (8/3/2021). Hal ini mengikuti bursa saham Asia yang menguat.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG naik 0,72 persen atau 45,25 persen ke posisi 6.304. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 1,04 persen atau 62,3 poin ke posisi 6.321. Indeks saham LQ45 menguat 0,96 persen ke posisi 950. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Sebanyak 248 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 95 saham melemah dan 144 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.325 dan terendah 6.300.

Total frekuensi perdagangan saham 91.016 kali dengan volume perdagangan 2,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 759,9 miliar. Investor asing jual saham Rp 56,28 miliar di pasar regular. Posisi dollar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah di kisaran 14.360.

10 sektor saham kompak menghijau. Sektor saham pertanian naik 1,21 persen, dan memimpin penguatan. Disusul sektor saham industri dasar menguat 1,13 persen, dan sektor saham aneka industri menanjak 0,63 persen.

Mengutip Ashmore Asset Management, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah ke posisi 6.258,75 pada pekan lalu seiring kinerja saham kapitalisasi besar yang tertekan.

Pada Februari 2021, Presiden Joko Widodo (Jokowi) teken 49 peraturan pelaksana untuk memberikan rincian spesifik tentang penerapan Omnibus Lawa dalam praktik dan memandu bisnis bagaimana harus beroeprasi.

Selain itu, bergantung pada investasi, investor asing juga berhak atas berbagai insentif fiskal seperti keringanan pajak penghasilan badan (pph) dan insentif non fiskal seperti infrastruktur pendukung, prosedur perizinan yang lebih sederhana dan pasokan energi atau bahan mentah.

 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Gerak Saham dan Aksi Investor Asing

Pergerakan saham pada layar elektronik pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (10/7/2020). IHSG pada perdagangan di BEI turun pada Kamis (10/9/2020) pada pukul 10.36 WIB IHSG turun tajam sebesar 5 persen pada level 4.892,87 atau turun 257,49 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Saham-saham yang menguat tajam atau top gainers antara lain saham UNIQ menguat 34,75 persen, saham INDX menguat 34,29 persen, dan saham EPAC naik 33,78 persen.

Saham-saham yang tertekan antara lain saham PLAN turun 7,94 persen, saham BCAP merosot 6,99 persen, saham MRAT tergelincir 6,96 persen.

Pada awal sesi perdagangan, saham-saham yang dibeli investor asing antara lain saham UNTR sebesar Rp 11,8 miliar, saham BBRI sebesar Rp 4,8 miliar, saham INKP sebesar Rp 4 miliar, saham PNLF sebesar Rp 835 juta dan saham TOWR sebesar Rp 518,5 juta.

Sedangkan saham-saham yang dilepas investor asing antara lain saham BBCA sebesar Rp 6,7 miliar, saham MDKA sebesar Rp 6,7 miliar, saham SMGR sebesar Rp 5,1 miliar, saham CPIN sebesar Rp 4,5 miliar dan saham ASII sebesar Rp 3,6 miliar.

Bursa saham Asia cenderung menguat. Indeks saham Jepang Nikkei naik 0,91 persen dan indeks saham Kospi mendaki 0,55 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya