Ulima Nitra, Emiten Pertama Tawarkan Saham Perdana secara Elektronik di BEI

PT Ulima Nitra Tbk menawarkan 300 juta saham baru dalam rangka IPO atau setara dengan 9,56 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

oleh Agustina Melani diperbarui 13 Mar 2021, 13:48 WIB
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Ulima Nitra Tbk, perusahaan jasa pertambangan resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode perdagangan saham UNIQ, Senin, (8/3/2021).

Perseroan juga menjadi perusahaan pertama yang sukses menjalankan sistem bookbuilding dan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) secara elektronik di Indonesia.

Perseroan menawarkan 300 juta saham baru dalam rangka IPO atau setara dengan 9,56 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Saham baru itu ditawarkan pada harga Rp 118 per saham sehingga keseluruhan dana IPO yang terkumpul Rp 35,4 miliar.

Direktur Utama PT Ulima Nitra Tbk, Burhan Tjokro menuturkan, terlepas dari kondisi global maupun dalam negeri yang sedang alami tekanan akibat ancaman COVID-19, proses bookbuilding dan penawaran umum telah berjalan lancer.

"Selain itu, tingginya antusiasme masyarakat terhadap IPO perseroan tersebut menunjukkan kepercayaan dan harapan masyarakat yang tinggi terhadap pasar modal pada umumnya dan secara khusus pada prospek usaha perseroan,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Senin (8/3/2021).

 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Alami Oversubcribed

Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, Direktur Utama PT Surya Fajar Sekuritas selaku penjamin pelaksana emisi perseroan, Steffen Fang menuturkan, selama masa penawaran, total pesanan yang masuk mencapai 3,9 kali dari jumlah saham yang ditawarkan. Ini terjadi oversubscribe sebesar 2,9 kali dari total penawaran.

Sedangkan khusus pooling, oversubscribe mencapai lebih kurang 290 klai lipat dari jumlah porsi pooling yang ditawarkan.

Tingginya animo masyarakat terhadap penawaran umum perseroan diperkirakan selain dari fundamental kuat, harapan pertumbuhan ekonomi yang positif, dan sektor usaha juga mendukung juga diperkirakan karena akses investor lebih baik untuk memesan saham melalui proses penawaran umum elektronik pertama di Indonesia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya