Liputan6.com, Jakarta - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) mendukung seruan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mencintai produk-produk dalam negeri. Bahkan Badan Pusat HIPMI akan mengkampanyekan cinta produk dalam buatan anak negeri dengan mengirimkan surat edaran kepada kantor-kantor HIPMI di daerah.
"Kita akan bersurat secara resmi ke seluruh BPD HIPMI se-Indonesia untuk gaungkan pakai produk lokal dan kita akan kampanye secara masif," kata Ketua Umum Badan Pusat HIPMI, Mardani H Maming dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin (8/3).
Advertisement
Maming mengatakan seruan ini akan membuat para produsen besar di Indonesia akan meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam produksinya. Sehingga tidak hanya pemerintah tetapi pihak swasta juga harus memiliki rasa cinta produk buatan dalam negeri. Sebab bila ini tidak dilakukan, efek domino yang diharapkan tidak tercapai.
"Karena tidak mau berupaya meningkatkan TKDN dalam proses produksinya. Nanti multiplier effect seperti yang diharapkan Presiden malah tidak terjadi," tuturnya.
HIPMI juga mendorong kolaborasi antara berbagai pihak. Mulai dari usaha besar dan usaha kecil, antara BUMN dengan swasta, antara pengusaha asing dengan pengusaha lokal. Cara ini kata Maming, diharapkan bisa menciptakan pertumbuhan yang inklusif dan berkeadilan sosial.
Dia menambahkan, HIPMI mendorong inovasi dan penerapan teknologi dalam dunia usaha. Dia meminta agar para pelaku usaha yang tergabung dalam HIPMI bisa ikut serta berkolaborasi dengan pemerintah dan para pihak lainnya.
"Program ini dilakukan dengan mendorong kolaborasi bersama pemerintah, lembaga pendidikan dan lembaga pembiayaan," kata dia mengakhiri.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sandiaga Uno Dukung Jokowi soal Benci Produk Luar Negeri: Lihat Sisi Positifnya
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno mendukung ajakan Presiden Jokowi untuk membenci produk luar negeri dan mencintai produk dalam negeri. Sebab hal ini untuk mendukung sejumlah program dalam pemulihan ekonomi nasional seperti Bangga Buatan Indonesia (BBI).
Sandiaga menilai ajakan tersebut merupakan strategi provokatif dan substantif. Beberapa negara pun telah melakukan hal yang sama seperti Taiwan, Jepang, Korea Selatan dan China.
"Saya melihat dari sisi positifnya, pernyataan Pak Jokowi itu cukup tegas dengan narasi yang tegas juga, sekaligus strategis, provokatif, dan substantif,' kata Sandiaga dalam keterangan persnya, Jakarta, Senin (8/3).
Dia menceritakan saat dirinya masih anak-anak, mainan dari Eropa dan Amerika dinilai sebagai produk terbaik dengan kualitas unggulan. Sebaliknya mainan anak dari Taiwan kerap dianggap kurang berkualitas dan menjiplak mainan dari Amerika dan Eropa.
Meski begitu, Taiwan tetap meningkatkan kualitas produksinya. Hingga kini, Taiwan telah menjadi pemasok beragam produk teknologi dari ponsel sampai komputer ke seluruh dunia. "Merek-merek terkenal sekarang sudah merajai," ungkap Sandiaga.
Untuk itu dia menilai pernyataan Jokowi untuk mencintai produk dalam negeri harus disikapi dengan positif. Sandi meyakini produk dalam negeri akan bisa menggantikan kegemaran orang yang menyukai produk impor.
"Saya justru melihatnya positif, dan saya tidak perlu malu, kita tidak perlu saling bertentangan, kita tidak perlu saling akhirnya terpecah belah," ungkap Sandiaga.
Advertisement
Kualitas Produk
Alasannya, kualitas produk buatan anak negeri tak kalah saing dengan produk luar. Terutama di bidang ekonomi kreatif mulai dari, kuliner, fesyen sampai produk-produk animasi, film dan musik yang dinilainya saat ini sangat bersaing.
Dia pun mengingatkan agar semua pihak mendukung transformasi. Lewat hal paling sederhana dengan mencintai produk dalam negeri.
"Transformasi ini harus kita support dan kami dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan all out untuk mendukung ajakan, wake up call dari Bapak Presiden," kata dia mengakhiri.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com