Amerika Serikat Tuduh Rusia Sebarkan Hoaks Terkait Vaksin COVID-19

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyebut ada isu hoax yang disebarkan oleh Rusia .

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 08 Mar 2021, 14:08 WIB
Vaksin COVID-19 Pfizer Inc and BioNTech dipotret di Rumah Sakit Anak Rady, San Diego, California, Amerika Serikat, 15 Desember 2020. Vaksin COVID-19 buatan Pfizer telah mendapat otorisasi darurat di beberapa negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Singapura, dan Meksiko. (ARIANA DREHSLER/AFP)

Liputan6.com, Moskow - Amerika Serikat mengidentifikasi tiga publikasi online yang diarahkan dinas intelijen Rusia untuk merusak vaksin COVID-19 yang diproduksi Pfizer dan Moderna.

Publikasi tersebut dituduh "menyebarkan berbagai jenis disinformasi, termasuk tentang vaksin Pfizer dan Moderna, serta organisasi internasional, konflik militer, protes, dan masalah memecah belah yang dapat mereka eksploitasi," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS pada Minggu 7 Maret waktu setempat.

Pfizer, yang berkantor pusat di New York, dan BioNTech Jerman, memproduksi vaksin pertama yang disahkan di Amerika Serikat, yang disetujui oleh regulator pada Desember 2020.

Yang kedua, dibuat oleh Moderna, yang berkantor pusat di Massachusetts, disahkan akhir bulan itu.

Pusat Keterlibatan Global Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, yang dibentuk untuk melawan kampanye propaganda dan disinformasi, mengidentifikasi ada tiga saluran, kata juru bicara itu.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Berikut Ini:


Outlet yang Curigai AS

Seorang peserta mengibarkan bendera Rusia saat mendegarkan pidato Vladimir Putin dalam sebuah kampanye di stadion Luzhniki di Moskow (3/3). Putin pun telah bersiap untuk memperoleh periode keempatnya sebagai presiden Rusia. (AFP/Kirill Kudryavtsev)

News Front dikendalikan oleh layanan keamanan federal Rusia. New Eastern Outlook dan Oriental Review diarahkan dan dikendalikan oleh dinas intelijen luar negeri Rusia.

Outlet keempat, Rebel Inside, yang dikendalikan oleh tentara Rusia, juga disebutkan oleh pusat tetapi sebagian besar tidak aktif, kata juru bicara itu.

"Departemen AS akan terus mengekspos aktivitas jahat Rusia secara online," tambahnya.

"Kami juga akan terus bekerja sama dengan sekutu dan mitra kami untuk memberikan tanggapan global dalam melawan disinformasi."

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya