Liputan6.com, Padang - Komunitas perempuan yang tergabung dalam Jaringan Peduli Perempuan melakukan aksi diam di bundaran depan Kantor DPRD Sumatera Barat, Senin (8/3/2021). Aksi tersebut digelar untuk memperingati Hari Perempuan Sedunia 2021.
Dalam aksi tersebut, sejumlah perempuan membawa spanduk dengan berbagai macam tulisan, antara lain "stop kekerasan seksual", "jilbabku sudah panjang, tapi kenapa aku masih dilecehkan?", dan "aku perempuan dianiaya dan diperkosa".
Aksi diam momen Hari Perempuan Sedunia ini dimulai pada 10.00 WIB dan berakhir pukul 11.00 WIB, aksi tersebut juga berjalan lancar dan tak mengganggu kelancaran lalu lintas di lokasi itu.
Baca Juga
Advertisement
Kegiatan yang dimotori oleh Women Crisis Center (WCC) Nurani Perempuan ini dimaksudkan memberi pesan kepada pemangku kebijakan dan masyarakat bahwa kekerasan seksual hingga saat ini masih menjadi momok yang ada di tengah masyarakat.
"Melalui poster dan juga spanduk ini, semoga siapa saja yang melihat dapat memahami bahwa dampak kekerasan terhadap perempuan itu berbahaya," kata Direktur WCC Nurani Perempuan Rahmi Merry Yenti, Senin (8/3/2021) usai aksi diam tersebut.
WCC Nuarani Perempuan mencatat, pada 2020 pihaknya telah menangani hingga 94 dugaan kekerasan terhadap perempuan.
Dari jumlah tersebut, 54 di antaranya merupakan kekerasan seksual, kemudian kasus KDRT. Sedangkan dalam kurun Januari-Februari 2021 sudah ada lebih 20 laporan kekerasan perempuan di provinsi ini.
"Untuk itu kami berharap pemerintah daerah hingga pusat segera mengambil langkah cepat terkait kondisi ini," ujarnya.
Ia menyebut sejauh ini kekerasan perempuan sangat berdampak terhadap korban, terutama untuk kesehatan mental atau psikisnya.
Merry juga menyoroti Rancangan Undang-Undang (RUU) Penghapusan Kekerasan Seksual (PKS) yang hingga saat ini belum dibahas DPR RI.
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.