Sekda DKI Beberkan Hambatan Pengendalian Covid-19 di Ibu Kota

Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Marullah Matali menyatakan, terdapat sejumlah hambatan dalam pengendalian pandemi Covid-19 di Ibu Kota.

oleh Ika Defianti diperbarui 08 Mar 2021, 14:29 WIB
Satpol PP menghentikan pesepeda yang tidak mengenakan masker saat melintas di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (17/1/2021). Pemerintah terus melakukan berbagai upaya guna mencegah penyebaran COVID-19 dan menurunkan angka masyarakat yang terpapar virus corona. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Marullah Matali menyatakan, terdapat sejumlah hambatan dalam pengendalian pandemi Covid-19 di Ibu Kota. Salah satunya yakni masih tingginya mobilitas masyarakat kota penyangga di Jakarta.

"Kita lihat di jalan masih sangat penuh dan kemacetan terjadi di mana-mana. Artinya mobilitas warga masih sangat ramai di Jakarta," kata Marullah di video YouTube BNPB, Minggu 7 Maret 2021.

Selain itu, dia juga menyatakan bila terdapat masyarakat yang ber-KTP DKI Jakarta tetapi berdomisili di luar kota ataupun sebaliknya. Hal tersebut seringkali menjadi kendala dalam tracing kasus Covid-19.

Karena hal itu lanjut Marullah, pihaknya melakukan sejumlah tindakan salah satunya operasi yustisi di masyarakat hingga adanya penilaian indikator mingguan terkait wilayah rawan Covid-19.

"Pembentukan posko pada tingkat kelurahan guna monitoring dan evaluasi penanggulangan Covid-19 pada pelaksanaan PPKM mikro di tingkat RW dan RT," jelas Marullah.

 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Angka Kesembuhan Covid-19 di Jakarta Capai 96,3 persen

Calon penumpang mengenakan masker dan sarung tangan plastik di stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Kamis (19/3/2020). Masyarakat kini lebih waspada dalam menanggapi penyebaran virus corona Corona-19 dengan seiring bertambahnya kasus tersebut di Tanah Air. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sementara itu, Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta akan berakhir pada Senin (8/3/2021).

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengklaim kebijakan itu telah berhasil menekan laju penyebaran Covid-19 di Jakarta. Dia mengatakan bahwa kasus baru di DKI menurun.

"Sejauh ini kami bersyukur Jakarta sudah keluar dari zona merah, semakin sedikit kasus baru," kata Riza Patria saat menghadiri Syukuran Milad ke-46 Prana Sakti di Gor Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (7/3/2021).

Riza mengatakan, meskipun kasus menurun, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap berkoordinasi dengan pemerintah pusat, termasuk Satgas Penanganan Covid-19 nasional terkait tindak lanjut dari berakhirnya kebijakan PSBB di Jakarta.

Selain itu, Riza juga menyebutkan bahwa tingkat kesembuhan pasien Covid-19 juga turut membaik. Angka kesembuhan di DKI Jakarta kata dia, mencapai 96,3 persen. Sebagai informasi, per 6 Maret 2021, 335.617 orang sudah sembuh, dari total kasus positif 348.591.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya