Sekolah Tatap Muka di Jatim Dimulai Juli?

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jatim Wilayah Surabaya-Sidoarjo Lutfi Isa Ansori mengatakan, hingga saat ini belum ada kepastian kapan sekolah tatap muka akan dilakukan.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Mar 2021, 05:16 WIB
Sejumlah murid memasuki sekolah SD Negeri 6, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/8/2020). Pemerintah setempat memberikan izin kepada enam sekolah untuk melakukan uji coba pembelajaran tatap muka selama satu bulan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Surabaya - Kepala Cabang Dinas Pendidikan Jatim Wilayah Surabaya-Sidoarjo Lutfi Isa Ansori mengatakan, hingga saat ini belum ada kepastian kapan sekolah tatap muka akan dilakukan. Sejauh ini, pihaknya hanya mendengar target sekolah tatap muka dimulai semester kedua atau Juli mendatang. 

"Namun saat ini belum ada pembahasan di tingkat Dinas Pendidikan Jatim terkait teknis pelaksanaan kebijakan tersebut," ujarnya di Surabaya, Senin (8/3/2021) seperti dikutip dari Antara.

Kata Lutfi, sistem yang diterapkan Disdik Jatim ialah pembelajaran daring. Regulasi ini menyesuaikan aturan yang berlaku. Apalagi sekarang masih Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro. 

"Jika kebijakan tersebut memang diterapkan Juli, harus ada regulasi maupun payung hukum yang jelas. Kemudian yang harus disiapkan juga adalah sekolah dan para guru-gurunya," kata dia. 

Anggota Dewan Pendidikan Jatim Isa Ansori menilai, pembukaan sekolah-sekolah sudah ditunggu masyarakat terutama orangtua.  Menurutnya pembelajaran daring tidak maksimal. Kendala utamanya adalah fasilitas pendidikan yang kurang. 

"Selama ini sistem pendidikan dilakukan secara konvensional dengan metode tatap muka di sekolah. Nah kemudian karena pandemi dipindahkan ke rumah dengan cara online atau daring," ucapnya. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Regulasi Harus Jelas

Jika PTM dimulai Juli, Isa memberi imbauan seperti halnya Lutfi, yakni harus ada rambu-rambu atau regulasi dalam pelaksanaan sekolah tatap muka. 

Misalnya guru dan siswa harus dipastikan sehat, kemudian sarana dan prasarana sekolah juga harus menerapkan protokol kesehatan. 

"Hanya saja kalau ini dibebankan ke sekolah tentu akan menjadi persoalan, saya kira pemerintah harus hadir dan bersinergi. Yakni memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten terkait kesiapan sekolah tatap muka," katanya. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya