Berencana Buyback, Saham RALS Melonjak 6,58 Persen

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) mengumumkan akan melakukan pembelian kembali saham perseroan (buyback) maksimum sebanyak 354.800.000.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 08 Mar 2021, 18:02 WIB
Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) melonjak pada perdagangan saham Senin, (8/3/2021). Saham RALS menguat di tengah kabar perseroan akan membeli kembali saham atau buyback saham.

Mengutip data RTI, saham RALS naik 6,58 persen ke posisi Rp 810 per saham. Saham RALS dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 770 per saham. Saham RALS sempat berada di level tertinggi Rp 820 dan terendah Rp 765 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 9.176 kali dengan nilai transaksi Rp 58,3 miliar.

Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah terbatas pada awal pekan ini. IHSG turun 0,16 persen ke posisi 6.249,46. Sebanyak 220 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 255 saham melemah sehingga menekan IHSG dan 159 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 1.299.418 kali dengan volume perdagangan saham 25,8 miliar. Nilai transaksi harian saham Rp 10,9 triliun.

Melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) mengumumkan akan melakukan pembelian kembali saham perseroan (buyback) sebanyak-banyaknya lima persen dari modal disetor atau maksimum sebanyak 354.800.000.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Bakal Gelar RUPSLB

Seorang pria mengambil gambar layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Seiring berjalannya perdangan, penguatan IHSG terus bertambah tebal hingga nyaris mencapai 1,50 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perseroan menyatakan meski mengalami kerugian untuk tahun buku 2020 akibat dampak dari pandemi COVID-19, tetapi sudah mencetak laba untuk tahun-tahun sebelumnya.

Direksi perseroan telah memelihara kecukupan likuiditas sehingga perseroan bermaksud untuk meningkatkan nilai pemegang saham dengan mengembalikan kelebihan arus kas kepada para pemegang sahamnya melalui buyback saham.

"Persetujuan atas rencana akan memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada Perseroan dalam mengelola modal untuk mencapai struktur permodalan yang lebih efisien,” dikutip dari keterbukaan informasi BEI.

Adapun biaya yang akan dikeluarkan untuk buyback tersebut mencapai Rp 350 miliar. Untuk melaksanakan aksi korporasi tersebut, perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 14 April 2021. Periode buyback akan dilaksanakan paling lama 18 bulan.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya