Liputan6.com, Serang - Ketua DPD Demokrat Banten, yang juga Bupati Lebak, Iti Octavia meluruskan perkataannya terkait akan menyantet Moeldoko karena dianggap turut dalam dugaan upaya pengkudetaan AHY. Menurut Iti, hal itu tidak akan terjadi, karena perbuatan dosa dan bisa menghilangkan pahala ibadahnya.
"Mana mungkin saya nyantet, sia-sia atuh salat dan puasa saya. Rugi mengorbankan itu semua untuk seorang perampok partai. Kita siap pasang badan untuk Ketum dan Demokrat," kata Iti Octavia, Senin (8/3/2021).
Baca Juga
Advertisement
Menurut Iti, hal itu sempat dia katakan sebagai ungkapan rasa kekesalan dan terhadap KLB Demokrat yang berlangsung di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut). Meski demikian, dia menjamin tidak akan benar-benar menyantet Kepala Staf Kepresidenan itu.
"Omongan santet merupakan puncak kekesalan kita DPD Demokrat Banten. Kita merasa kesal dan emosi, karena adanya kudeta KLB Demokrat yang dilakukan oleh Moeldoko," dia menegaskan.
Simak video pilihan berikut ini:
Ramai-Ramai Pakta Integritas
Anggota DPRD Kabupaten Serang asal Demokrat, siang tadi, Senin, 6 Maret 2021, menandatangani pakta integirtas dan kesetiaan terhadap AHY sebagai ketua umum yang sah. Mereka berjanji akan melindungi partai berlambang mercy itu.
"Tadi ada lima anggota dewan kita menandatangani pakta integritas. Tanda kesetiaan dan loyalitas secara ikhlas dan sadar, tetao mendukung AHY," kata Ketua DPC Demokrat Kabupaten Serang, Yayan Alfian, di kantornya, Senin (8/3/2021).
Nantinya, seluruh anggota dan pengurus juga akan ikut serta menandatangani pakta integritas dan kesetiaan mereka terhadap Demokrat di bawah kepemimpinan AHY.
"Nanti 29 PAC, pengurus dan kader, juga ikut tanda tangan secara bergilir, mengikuti prokes covid-19," jelasnya.
Sedangkan bagi Ketua Fraksi DPRD Kabupaten Serang, Riki Suhendra, dia akan melindungi seluruh anggotanya jika terjadi Pergantian Antar Waktu (PAW). Demonstrasi menjadi jalan terakhir bagi anggota legislatif, untuk mempertahankan hak dan soliditas partai berwarna biru itu.
Jika PAW benar terjadi, mereka terlebih dahulu akan mengambil langkah hukum untuk membela diri dan Partai Demokrat.
"Kalau PAW, kita akan tempuh jalur hukum. Enggak mudah juga proses PAW. Kalau proses hukum susah ya demo besar-besaran. Kalau demo enggak lima orang, pendukung saya saja di kabupaten ada 3 ribu," jelasnya.
Advertisement