Liputan6.com, Kuala Lumpur - Malaysia akan menambah pesanan vaksin COVID-19 dari Pfizer, sehingga totalnya mencapai 32 juta. Jumlah itu cukup untuk setengah populasi di negeri jiran tersebut.
"Semua vaksin Pfizer yang diamankan diharapkan dikirim tahun ini," ujar Menteri Sains Malaysia, Khairy Jamaluddin, seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (9/3/2021).
Baca Juga
Advertisement
Malaysia menargetkan bisa memvaksin 80 persen dari 32 juta populasinya pada Februari 2022.
Selain itu, Malaysia juga berminat membatalkan negosiasi dengan Johnson & Johnson. Mereka berminat dengan vaksin dari Cansino Biologics dari China. Kedua jenis vaksin itu sama-sama ampuh dengan sekali suntik.
"Ini adalah opsi yang lebih baik dibandingkan Johnson & Johnson yang suplainya diperkirakan tiba pada kuartal empat tahun ini," ujar Khairy.
Malaysia telah mencapai kesepakatan dengan berbagai perusahaan, beberapa vaksin di portfolio Malaysia adalah Pfizer, AstraZeneca, Sputnik V, Sinovac, dan Cansino.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Selandia Baru Juga Tambah Pesanan
Selain Malaysia, Selandia Baru akan membeli dosis vaksin COVID-19 tambahan, yang diproduksi oleh Pfizer-BioNTech Jerman, kata Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan pada Senin (8/3).
Penambahan dosis vaksin COVID-19 itu dilakukan untuk memvaksinasi seluruh populasi Selandia Baru.
PM Ardern menuturkan bahwa pemerintah Selandia Baru telah menandatangani kesepakatan untuk membeli tambahan 8,5 juta dosis vaksin COVID-19, yang cukup untuk memvaksinasi lebih dari 4 juta orang.
Ditambahkannya juga bahwa vaksin tersebut diharapkan tiba di negara itu pada paruh kedua 2021.
"Ini membuat total pesanan Pfizer kami menjadi 10 juta dosis atau cukup untuk 5 juta orang untuk mendapatkan dua suntikan yang diperlukan untuk divaksinasi penuh terhadap COVID-19," kata PM Ardern, seperti dikutip dari Channel News Asia.
Kesepakatan ssebelumnya antara Selandia Baru dengan Pfizer adalah 1,5 juta dosis vaksin, cukup untuk memvaksinasi 750.000 orang.
Advertisement