Liputan6.com, Jakarta - Semakin populer, perusahaan aplikasi asal China, Meitu membeli mata uang digital hingga USD40 juta. Kedua mata uang yang dibeli ialah bitcoin dan ethereum.
Dalam keterangannya, perusahaan aplikasi edit foto tersebut menjelaskan bila pihaknya membeli ethereum senilai USD 22,1 juta atau sekitar Rp 317,35 miliar (asumsi kurs Rp 14.359 per dolar AS) dan bitcoin hingga USD 17,9 juta atau sekitar Rp 257,04 miliar, pada Jumat, 5 Maret 2021.
Bila sebelumnya uang digital banyak dibeli perusahaan asal Amerika Serikat, Meitu menjadi perusahaan China pertama yang membeli ethereum dan bitcoin.
Baca Juga
Advertisement
Tak sepopuler bitcoin, mata uang digital Ethereum sangat berbeda. Sering disebut aplikasi terdesentralisasi atau dApps, mata uang ini dapat digunakan untuk membayar atau berinteraksi dengan layanan yang dibangun di atas jaringan ethereum.
Meski perusahaan menyebut teknologi blockchain berpotensi mengganggu industri keuangan karena sistem kerjanya mirip dengan internet seluler mengganggu internet PC, tetapi, pihaknya tetap optimistis dengan langkah yang diambil.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Saham Meitu Menguat
Membeli mata uang digital merupakan salah satu keinginan Meitu untuk menunjukkan kepada investor bila perusahaan memiliki visi dan tekad untuk merangkul evolusi teknologi. Karena hal tersebut, saham Meitu akhirnya mengalami kenaikan 3,3 persen. Padahal sebelumnya, saham perusahaan telah mengalami kenaikan 14 persen pada Kamis, 4 Maret 2021.
Advertisement