Investor Hong Kong Beli 30 Persen Saham Tol Medan-Tebing Tinggi Milik Waskita

Conditional Sale Purchase Agreement pun diteken antara PT Waskita Toll Road (WTR) dengan Kings Ring Limited di Jakarta, Senin, 8 Maret 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 08 Mar 2021, 22:48 WIB
Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Seksi 7 (Sei Rampah-Tebing Tinggi) menjalani uji laik pada tanggal 10 dan 11 Januari 2019. Dok Kementerian PUPR

Liputan6.com, Jakarta - Investor asal Hong Kong, Road King Expressway (RKE) melalui anak perusahaannya Kings Ring Limited (KRL) membeli 30 persen saham di ruas Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi dari PT Waskita Toll Road (WTR), anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT).

Conditional Sale Purchase Agreement pun diteken antara PT Waskita Toll Road (WTR) dengan Kings Ring Limited di Jakarta, Senin, 8 Maret 2021 menyusul ada kesepakatan divestasi saham.

Kings Ring Limited (KRL) sepakat mengambil alih seluruh saham WTR di JMKT sebesar 30 persen dengan transaksi senilai Rp 824 miliar yang akan dibayarkan secara bertahap setelah ditandatanganinya Akta Jual Beli/Sale Purchase Agreement apabila seluruh dokumen dan legalitas telah dilengkapi.

Direktur Utama WTR Septiawan Andri Purwanto menuturkan, pelaksanaan divestasi ruas tol JMKT itu merupakan strategi bisnis WTR dan diharapkan akan menjadi momentum yang baik untuk rencana divestasi selanjutnya pada masa mendatang.

"Setelah disepakatinya perjanjian awal ini, kami akan segera memproses dokumen dan melengkapi apa saja yang dibutuhkan dari pihak investor maupun WTR sebelum penandatanganan Sale Purchase Agreement tersebut dilakukan," ujar dia, dilansir dari Antara, Senin (8/3/2021).

RKE merupakan salah satu investor asal Hong Kong yang berpengalaman sebagai investor jalan tol lebih dari 20 tahun di China.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Momentum Baik

Gerbang Tol Tebing Tinggi, Sumatera. (Dok Kementerian PUPR)

Direktur Business Development & QHSE PT Waskita Karya (Persero) Tbk Fery Hendriyanto menambahkan penandatanganan Conditional Sale Purchase Agreement (CSPA) merupakan momentum yang baik untuk meningkatkan kepercayaan investor dalam berinvestasi di bidang infrastruktur jalan tol.

"Penandatanganan CSPA ini hanyalah awal dari semua peluang investasi di Indonesia. Transaksi ini menunjukan peluang investasi yang tak terhitung jumlahnya di Indonesia, tidak hanya proyek di jalan tol tetapi juga di sektor lain. Kami berharap proses divestasi ini berjalan dengan lancar sehingga sinergi kerja sama antara Waskita Group dan Road King Expressway dapat berjalan lancar," kata Fery.

Ruas Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi merupakan jalan tol yang terletak di Sumatera Utara dan menjadi bagian dari jalan tol Trans Sumatera.

Ruas itu memiliki panjang 61,7 km yang telah beroperasi penuh sejak tahun 2016. Keberadaan ruas tol itu sangat penting untuk menghubungkan kota Medan dan daerah sekitarnya, khususnya ke Bandara Kualanamu dan wilayah Tebing Tinggi.


Anak Usaha Waskita Jual 20 Persen Saham Ruas Tol Semarang-Batang

Kendaraan pemudik melintasi ruas Tol Semarang-Solo-Kertosono di kawasan Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (8/6/2019). Kepadatan arus balik Lebaran 2019 mulai terlihat di tol Trans Jawa, tepatnya di Tol Semarang-Solo-Kertosono arah Jakarta. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

PT Waskita Toll Road (WTR), anak perusahaan BUMN PT Waskita Karya (Persero) Tbk, melepas 20 persen kepemilikan sahamnya di ruas Tol Semarang-Batang kepada RDPT Samuel Aset Manajemen Jalan Tol (RDPT-SAM JT).

Pelepasan saham itu disepakati dalam perjanjian jual beli bersyarat atau conditional sale purchase agreement (CSPA) .

Direktur Utama WTR Septiawan Andri Purwanto dalam menuturkan, dari divestasi ini, perseroan akan memperoleh penerimaan dana sebesar Rp1,5 triliun guna mendukung proses bisnis perusahaan ke depan.

"Setelah menandatangani CSPA, kami masih harus melakukan pemenuhan persyaratan administrasi dan memastikan proses divestasi dilakukan secara proper dan mematuhi ketentuan yang berlaku sebelum penandatanganan sale purchase agreement (SPA) antara kami dengan RDPT-SAM JT," katanya.

Dengan divestasi tersebut, kepemilikan saham WTR di ruas tol Semarang-Batang kini menjadi hanya 40 persen.


Target Divestasi Waskita Toll Road

Kendaraan pemudik melintas di ruas jalan tol Batang - Semarang, Jawa Tengah, Minggu (2/6/2019). Memasuki H-3 Lebaran, kepolisian dan pengelola jalan tol masih memberlakukan jalan tol satu arah (One Way) dari Jakarta menuju Semarang yang terpantau ramai lancar. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Dirut Waskita Karya Destiawan Soewardjono menambahkan aksi korporasi yang dilakukan anak perusahaannya itu merupakan langkah awal 2021. Ia menuturkan aksi lepas saham itu seharusnya dilakukan pada 2020, tetapi tertunda karena pendemi COVID-19.

"Kami mempunyai target besar untuk divestasi dari jalan tol yang kami miliki. Harapan kami pada 2020 kemarin dapat melepas ruas Jalan Tol Semarang-Batang ini namun terjadi kendala karena pandemi COVID-19 yang menjadi sebab tertundanya divestasi tersebut," katanya.

Destiawan mengatakan tahun ini WTR memiliki target untuk mendivestasikan sembilan ruas tol yang dimiliki. "Kami harapkan beberapa divestasi berikutnya akan berlangsung selama semester I, maksimum kuartal ketiga (2021). Momen ini merupakan bukti kepada pemangku kepentingan, bahwa ruas-ruas tol milik Waskita memiliki nilai jual yang baik," ujarnya.

Ruas Tol Semarang-Batang adalah salah satu ruas tol di Trans-Jawa dan telah beroperasi penuh sejak Desember 2018 sepanjang 75 km. Tol tersebut merupakan jalur penting di Trans-Jawa yang menghubungkan Jawa bagian barat menuju ibu kota Jawa Tengah.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya