1.600 Guru hingga Dosen di Kota Bogor Divaksinasi Covid-19

Tak hanya dosen dan tenaga kependidikan, vaksinasi juga diberikan untuk para guru SD, SMP dan SMA di Kota Bogor.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 09 Mar 2021, 01:17 WIB
IPB University bersama Dinas Kesehatan Kota Bogor melakukan vaksinasi Covid-19 bagi pendidik di Kota Bogor, selama tiga hari di IPB International Convention Center (IICC), Kota Bogor. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta IPB University bersama Dinas Kesehatan Kota Bogor melakukan vaksinasi Covid-19 bagi pendidik di Kota Bogor, Senin (8/3/2021). Pelaksanaan vaksinasi berlangsung selama tiga hari di IPB International Convention Center (IICC), Kota Bogor.

"Alhamdulillah hari ini kita vaksinasi para dosen dan tenaga kependidikan di IPB yang berdomisili di Kota Bogor. Kami sedang menunggu juga vaksinasi untuk yang berdomisili Kabupaten Bogor. Semoga dalam waktu dekat semua dosen dan tenaga kependidikan di IPB bisa divaksinasi," ujar Rektor IPB University, Prof Arif Satria.

Pada hari pertama ini, vaksinasi diberikan kepada 1.600 orang, baik dosen maupun tenaga kependidikan. Sekurangnya ada 1.479 peserta dari IPB, 50 orang dari Universitas Ibnu Khaldun dan 71 orang dari Universitas Pakuan. Tak hanya dosen dan tenaga kependidikan, vaksinasi juga diberikan untuk para guru SD, SMP dan SMA di Kota Bogor.

Koordinator Vaksinator Klinik IPB University, dr Naufal Muharam Nurdin, vaksinasi ini merupakan kerjasama antara Dinas Kesehatan Kota Bogor dan IPB didukung oleh puskesmas dan rumah sakit se-Kota Bogor.

"Penerima akan disuntik 2 kali. Pada dosis pertama, imunnya belum terbentuk secara sempurna, dosis kedua kita sebut sebagai booster sehingga diharapkan dapat memperkuat imun dalam memproduksi antibodi. Antibodi inilah yang mencegah virus bisa menginfeksi," terang Naufal.

Untuk dosis kedua, lanjut Naufal, dilakukan setelah 14 hari ke depan bagi yang berusia di bawah 60 tahun. Sementara di atas usia 60 tahun, dosis kedua diberikan setelah empat minggu kemudian.

Ia juga meyakinkan kepada masyarakat agar tidak ragu atau takut untuk divaksin. Vaksin memang mungkin dapat menimbulkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) berupa reaksi alergi ringan seperti merah atau gatal, maupun berat seperti sesak napas hingga syok anafilaktik. Namun, ia menegaskan bahwa secara umum vaksinasi ini aman.

"Sejauh ini sudah ada 2,2 juta orang yang telah mendapat vaksinasi (data sampai 4 Maret) dan belum dilaporkan muncul gejala berat. Dengan vaksinasi kita bisa mengurangi kasus yang ada dan mengurangi jumlah sumber infeksi," kata Naufal.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Pasien Nakes Turun Drastis

Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya menilai vaksinasi bekerja efektif. Kini, warganya semakin antusias mengikuti vaksinasi. Sebab, dengan melihat dari vaksinasi pertama, tidak ditemukan adanya efek samping. Ia juga menyebut, sejak pemberian vaksin, tenaga kesehatan di Kota Bogor yang terpapar Covid-19 turun drastis.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang hadir melalui Zoom Meeting mengapresiasi IPB yang telah meminjamkan gedung pertemuan untuk pelaksanaan vaksinasi covid-19 ini.

Ia mengatakan, vaksinasi butuh gedung serbaguna yang besar agar pelaksanaannya efektif dan dapat diikuti penerima dengan jumlah besar. Jika hanya mengandalkan puskesmas, maka butuh waktu sampai empat tahun vaksinasi. Diharapkan kampus-kampus lain juga dapat membantu percepatan vaksinasi dengan meminjamkan gedung besar yang dimiliki.

"Kami berharap vaksinasi bisa secepatnya selesai sehingga pemulihan ekonomi, termasuk kegiatan perkuliahan tatap muka bisa dipercepat. Pemprov Jabar akan memastikan jumlah kebutuhan dosis terutama di daerah-daerah yang terlihat semangat dan sukses vaksinasi," kata Ridwan Kamil.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya