Liputan6.com, London- Duta Besar Myanmar untuk Inggris Kyaw Zwar Minn menyerukan pembebasan pemimpin negaranya yang ditahan Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint.
Seruan itu pun menuai pujian dari Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab atas keberanian Dubes Kyaw Zwar Minn dalam menanggapi kudeta militer yang terjadi di Myanmar.
Advertisement
Dalam kasus yang tampaknya menjadi protes diplomatik dalam melawan junta militer di Myanmar, Minn mengatakan dirinya memilih "Jalur diplomatik. Jawaban untuk krisis saat ini hanya bisa di meja perundingan".
"Kami meminta pembebasan Penasihat Negara Daw Aung San Suu Kyi dan Presiden U Win Myint," kata Dubes Kyaw Zwar Minn dalam sebuah pernyataan di laman Facebook kedutaan Myanmar di Inggris, seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (9/3/2021).
Pernyataan itu disampaikan oleh Dubes Kyaw Zwar Minn setelah berbicara dengan Menlu Raab dan Menteri Inggris untuk Asia, Nigel Adams.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Berikut Ini:
Dukungan dari Inggris
Diketahui bahwa Inggris sebelumnya telah menyerukan pembebasan Aung San Suu Kyi dan para pemimpin lainnya yang digulingkan dalam kudeta militer pada 1 Februari lalu. Negara itu juga menuntut pemulihan demokrasi di Myanmar.
"Saya memuji keberanian dan patriotisme Duta Besar Myanmar Kyaw Zwar Minn dalam menyerukan pembebasan Aung Sung Suu Kyi dan Presiden U Win Myint dan agar hasil pemilu 2020 dihormati," kata Menlu Inggris Dominic Raab dalam sebuah pernyataan.
Pekan lalu, Kedutaan Myanmar di Washington D.C, Amerika Serikat juga mengisyaratkan pemutusan hubungan dengan junta militer, mengeluarkan pernyataan yang mengecam kematian warga sipil yang memprotes kudeta dan menyerukan pihak berwenang untuk "menahan diri sepenuhnya".
Advertisement