Indonesia Jadi Negara Tercepat Lakukan Vaksinasi COVID-19 di Asia Tenggara, Ini Tanggapan Menkes Budi

Indonesia tercepat vaksinasi COVID-19 di Asia Tenggara, ini tanggapan Menkes Budi Gunadi.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 09 Mar 2021, 10:00 WIB
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin soal Indonesia jadi negara paling cepat dalam pelaksanaan COVID-19 di Asia Tenggara. (Dok Kementerian Kesehatan RI)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menanggapi terkait Indonesia menjadi negara tercepat vaksinasi COVID-19 di Asia Tenggara. Indonesia saat ini berada di posisi pertama dalam jumlah vaksin yang telah disuntikan di Asia Tenggara. 

Berdasarkan data Our World in Data pada Senin, 8 Maret 2021, Indonesia berada di peringkat dua dalam persentase populasi yang sudah mendapat vaksin COVID-19. Indonesia sedang unggul dalam persentase populasi yang mendapat satu dosis vaksin, serta total pemberian jumlah dosis vaksin.

Di beberapa negara Asia, misal Singapura, Malaysia, Korea Selatan, dan Jepang, mengalami "keterlambatan" vaksinasi COVID-19. Mreka harus menunggu vaksin yang datang, seperti Pfizer dari Eropa. Indonesia sudah lebih dulu kedatangan vaksin Sinovac dari Beijing, Tiongkok, sehingga memulai program vaksinasi pada 13 Januari 2021. 

"Pertama, saya mengucapkan syukur karena rakyat Indonesia bisa mendapatkan akses terhadap vaksin COVID-19 dengan jumlah yang cukup," terang Budi Gunadi saat konferensi pers Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Tahap 3, Senin (8/3/2021).

"Tanggapan kedua saya, walaupun kita sudah berhasil memetik banyak kerja keras dari teman-teman, baik di Kementerian Luar Negeri, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian hingga Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sampai bulan Juni 2021, hanya sekitar 80-90 juta dosis vaksin COVID-19 yang akan kita terima atau sekitar 24 persen dari kebutuhan."

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:


Jaga Ketersediaan Vaksin COVID-19

Seorang wanita mengamati jarum suntik berisi vaksin COVID-19 Sinovac yang akan disuntikkan kepada lansia selama program vaksinasi prioritas di lokasi drive-thru yang didirikan di tempat parkir stadion sepak bola Pacaembu, Sao Paulo, Brasil, Rabu (3/3/2021). (AP Photo/Andre Penner)

Budi Gunadi menegaskan, perlunya menjaga ketersediaan vaksin COVID-19 dalam program vaksinasi nasional. Agar vaksinasi yang kini menyasar lansia dan tenaga publik dapat bertahap terlaksana.

"Kita harus menjaga ekspektasi masyarakat supaya tidak terlampau tinggi disuntik. Kita juga tidak bisa terlalu banyak menyuntik, karena memang keterbatasan vaksin," tegasnya.

"Sekali lagi, ketersediaan vaksin kita hanya sekitar 80-90 juta dosis sampai Juni 2021 dari kebutuhan 426 juta dosis atau sekitar 24 persen. Kita jaga agar vaksin tetap tersedia."

Data vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan per 8 Maret 2021, sudah ada 3.098.025 orang yang menerima vaksin dosis pertama dan 1.158.432 yang disuntik dosis kedua. Angka tersebut akumulatif dari jumlah tenaga kesehatan, lansia, dan tenaga pelayanan publik yang divaksin dari target sasaran 40.349.051 orang.


Infografis Mekanisme Vaksinasi Covid-19 untuk Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Infografis Mekanisme Vaksinasi Covid-19 untuk Pendidik dan Tenaga Kependidikan. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya