Ragam Hoaks soal Covid-19: Pakai Masker Sebabkan Kematian hingga Data Orang Meninggal

Berikut Cek Fakta Liputan6.com merangkum hoaks seputar virus covid-19.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 09 Mar 2021, 16:00 WIB
banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Awal pekan ini, sudah banyak hoaks yang terkait dengan virus corona covid-19. Bahkan, ada klaim yang menyebut pemakaian masker bisa menyebabkan kematian.

Berikut Cek Fakta Liputan6.com merangkum hoaks seputar virus covid-19.

1. Klaim Memakai Masker Bisa Menimbulkan Kematian

Cek Fakta masker bisa menimbulkan kematian

Beredar kembali di media sosial dan aplikasi percakapan informasi terkait penggunaan masker yang berbahaya dan bisa menimbulkan kematian. Informasi ini marak lagi diedarkan sejak awal bulan kemarin.

Salah satu yang mengunggahnya adalah akun bernama Joe Joe Rusmanto. Dia mengunggahnya di Facebook pada 6 Maret 2021.

Berikut isi postingannya:

"MEGA PROJECK DUNIA Yang Di Rancang Oleh Yahudi,Amerika dan China**UNTUK MEMBENAMKAN : KEBANGKITAN ISLAM YANG MENDUNIA* *CORONA_YG_MENIPU*(Copas + Edit)*Bismillah...**PROGRAM BUNUH DIRI MASAL, AGAR MASYARAKAT DUNIA* *MENGHIRUP CO2**Karna Dengan Berlebihan Menghirup CO2, Manusia Tidak akan Hidup lama alias Bunuh Diri Massal*😞 🙃🙃*Yang Dibutuhkan Oleh Tubuh Kita Seharusnya Menghirup O2 ( Oksigen )**tetapi karena CO2 (Karbon Dioksida) nya tertahan di masker, maka mau tidak mau harus kita hirup lagi)....... Inilah Program Pertama Mereka ( Yahudi Cs )**MAKA TERJAWABLAH SUDAH SIAPA SEBENARNYA CORONA....... YANG MEREKA CIPTAKAN."

Lalu benarkah pemakaian masker bisa berbahaya mengakibatkan kematian? Baca klaim hoaks tersebut melalui tautan ini.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:


2. Klaim Sertifikat Vaksin Covid-19 Harus Disimpan Biar Tim Medis Tidak Lupa

Ilustrasi Cek Fakta

Beredar melalui aplikasi percakapan Whatsapp pesan berantai terkait sertifikat vaksin covid-19 yang harus disimpan. Pesan berantai tersebut ramai dibagikan sejak pekan kemarin.

Dilansir dari website data.jakarta.go.id, pesan berantai tersebut menyebutkan bahwa sertifikat vaksin covid-19 yang diterima via Whatsapp harus disimpan untuk menghindari kesalahan pemberian jenis vaksin saat vaksin yang kedua.

Pasalnya tim medis tidak akan mengingat jenis atau tipe vaksin yang sudah diberikan penerima vaksin, sedangkan pemberian jenis vaksin kedua harus sama dengan vaksin yang pertama.

Baca selengkapnya di sini.

 

 


3. Klaim Banyak Data Orang Meninggal Dunia Akibat Vaksin Covid-19

Klaim banyak data orang meninggal akibat vaksin covid-19. (Facebook)

Cek Fakta Liputan6.com menemukan klaim netizen yang menyebut ada banyak kasus meninggal dunia akibat vaksin covid-19. Klaim ini juga menyebut vaksin covid-19 memiliki efek samping yang berbahaya.

Klaim ada banyak kasus orang meninggal dunia akibat vaksin covid-19 ditemukan di akun Facebook milik Welly Bullock. Dia membuat klaim itu pada 25 Februari 2021.

Begini narasinya:

"Begitu banyak data orang meninggal akibat vaksin covid yg aku temukan..

Sampe sampe aku cape baca nya satu persatu..

Dan cape juga buat posting di sosial media buat buktiin kalo vaksin covid punya efek samping yg berbahaya".

Lalu, benarkah ada banyak data orang meninggal akibat vaksin covid-19 seperti klaim netizen? Baca selengkapnya di sini.

 


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerja sama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya