Tren Ekonomi Indonesia Selama Pandemi Membentuk Kurva V, Apa Maksudnya?

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan tren perekonomian nasional mulai menunjukan perbaikan.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Mar 2021, 12:10 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan tren perekonomian nasional mulai menunjukan perbaikan.

Dilihat dari kurvanya, pemulihan ekonomi Indonesia berbentuk huruf V. Artinya, setelah mengalami penurunan tajam pada kuartal II-2020, tetapi menunjukkan arah pembalikan pada kuartal III dan IV tahun 2020.

"Trennya kita lihat dari chart-nya sudah V shape, jadi seperti huruf V," kata Airlangga dalam Rapat Kerja Nasional BNPB di Jakarta, Selasa (9/3).

Pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2020 merosot di Q2 yakni -5,39 persen. Namun pada Q3 pertumbuhan ekonomi menunjukkan pembalikan sehingga mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar -3,49 persen.

Lalu di akhir tahun pertumbuhan ekonomi ditutup di angka -2,19 persen. Sehingga secara tahunan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 terkontraksi -2,07 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Kontraksi ekonomi yang terjadi ini sebagai akibat dari pembatasan mobilitas manusia di awal virus corona mewabah di Indonesia. Sehingga kontraksi ekonomi mencapai -5,32 persen pada kuartal II-2020.

"Perekonomian di kuartal II itu sampai minus lima persen itu utamanya karena mobilitas dihentikan sama sekali. Kita masih melihat seberapa jauh pandemi covid ini, seberapa dalam dan bagaimana kita konsolidasikan respon," tutur Airlangga.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Penurunan Ekonomi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada 11-25 Januari 2021 di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (11/1/2021). (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Demi menahan penurunan perekonomian, Pemerintah pun memberikan stimulus dengan payung hukum Perppu yang kemudian disahkan menjadi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 terkait penanganan pandemi Covid-19. Sehingga selama tahun 2020 telah terserap Rp 578 triliun dari anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional.

"Kita lakukan program PEN yang anggarannya terserap Rp 578 triliun dan dengan langkah-langkah tersebut terlihat trend ekonomi ini sudah berbalik," kata dia

Airlangga mengatakan saat ini pertumbuhan ekonomi nasional sudah lebih baik. Sebab IHSG dan kurs rupiah pada Januari tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu sudah mengalami pemulihan.

"Kalau sekarang V shape karena IHSG dan kurs rupiah Januari tahun lalu dan tahun ini sudah recovery. Ini tanda-tanda yang kita miliki," kata Airlangga optimis.

 

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya