Liputan6.com, Jakarta - Indonesia baru saja kedatangan 1,1 juta vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca pada Senin 8 Maret Sore. AstraZeneca adalah satu vaksin yang telah mendapat izin WHO.
Vaksin ini juga dikenal dengan nama Covishield dan dibuat oleh perusahaan farmasi AstraZeneca bersama Universitas Oxford. AstraZeneca telah digunakan berbagai negara Eropa dan Korea Selatan.
Baca Juga
Advertisement
Afrika Selatan juga sempat menggunakan vaksin AstraZeneca, tetapi negara itu mensuspens atau menangguhkan penggunaannya. ScienceMag melaporkan penyebabnya karena AstraZeneca kurang ampuh melawan varian baru.
Alhasil, Afsel beralih ke vaksin Johnson & Johnson (J&J). Media pemerintah Afsel SA News menjelaskan bahwa vaksin J&J efektif melawan varian 501Y.V2 yang dominan di Afrika Selatan.
"Uji Afrika Selatan menunjukan bahwa walau vaksin Johnson & Johnson tidak akan mencegah gejala-gejala ringan, ia memberikan 57 persen perlindungan melawan penyakit yang moderat-parah, 85 persen perlindungan terhadap penyakit parah, dan 100 persen perlindungan terhadap kematian," ujar pihak pemerintah.
"Sebagai perbandingan, vaksin Oxford-AstraZeneca hanya memberikan 2 persen proteksi terhadap COVID-19 ringan hingga moderat yang disebabkan varian 501Y.V2."
** Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Kasus di Austria
Kabar terbaru, Austria juga ikut mensuspens penggunaan vaksin AstraZeneca. Penyebabnya karena sebuah kasus kematian dan sakit.
Korban meninggal adalah wanita berusia 39 tahun akibat penyakit koagulasi (penggumpalan darah), serta seorang wanita 35 tahun yang terkena emboli paru dan sedang dalam pemulihan.
Dilaporkan US News, Federal Office for Safety in Health Care (BASG) di Austria berkata belum ada relasi kausal antara kasus-kasus tersebut dengan vaksinasi. Akan tetapi, vaksinasi disuspens.
"Sebagai tindakan jaga-jaga, sisa-sisa stok dari batch vaksin yang terdampak tidak lagi diberikan atau vaksinasi," ujar BASG.
Pihak AstraZeneca berkata tidak ada kasus serius yang terkait vaksin.
Advertisement
1,1 Juta Vaksin AstraZeneca Tiba di Indonesia
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengumumkan tibanya 1,1 juta vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca. Vaksin ini diberikan melalur jalur vaksin multilateral COVAX.
"Indonesia menerima pengiriman pertama vaksin AstraZeneca sebesar 1.113.600 vaksin jadi," ujar Menlu Retno pada konferensi pers, Senin (8/3).
Pengiriman ini adalah bagian dari batch pertama vaksin multilateral. Pengiriman terus dilakukan hingga Mei 2021.
Indonesia targetnya akan mendapat 11 juta vaksin COVID-19 dari jalur multilateral.
"Diplomasi vaksin akan terus diperkuat," ujar Menlu Retno.
Infografis Vaksin COVID-19:
Advertisement