Liputan6.com, Jakarta Vaksin COVID-19 AstraZeneca dari COVAX tiba di Indonesia pada Senin kemarin. Kedatangan 1,1 juta dosis vaksin Corona ini disambut oleh pemerintah Indonesia, UNICEF, Kementerian Kesehatan, dan Perwakilan WHO untuk Indonesia.
"Kami sangat senang melihat kedatangan dosis pertama vaksin COVID-19 AstraZeneca di Indonesia melalui COVAX," kata Sewhan Chon, Presiden Direktur AstraZeneca Indonesia dalam keterangan pers yang diterima Health Liputan6.com pada Selasa (9/3/2021).
Advertisement
"Meskipun sebelumnya vaksin bukanlah fokus utama kami, AstraZeneca telah bekerja dengan mitra secara global untuk menyediakan akses vaksin secara luas, merata dan tepat waktu bagi sebanyak mungkin orang secara nirlaba, selama masa pandemi," kata Chon.
Dalam keterangan resminya, AstraZeneca mengungkapkan bahwa kedatangan vaksin COVID-19 tersebut merupakan bagian dari 11,7 juta dosis yang akan tiba di Indonesia hingga Mei 2021 melalui COVAX Facility.
"Selain itu, AstraZeneca akan memasok 50 juta dosis lagi ke Indonesia," mereka menambahkan dalam siaran persnya.
AstraZeneca sendiri merupakan perusahaan farmasi global pertama yang bergabung dengan COVAX pada Juni 2020.
Bersama dengan mitra lisensinya, Serum Institute of India, ratusan juta dosis vaksin COVID-19 rencananya akan diberikan ke 142 negara melalui skema tersebut, jika memungkinkan dari sisi operasional dan ketersediaan.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
VIDEO: Catat, Ini yang Harus Dilakukan Setelah Divaksin Covid-19
Tentang Vaksin COVID-19 AstraZeneca
Vaksin COVID-19 AstraZeneca dikembangkan menggunakan vektor virus simpanse yang tidak bereplikasi, berdasarkan versi yang dilemahkan dari virus flu biasa (adenovirus) yang menyebabkan infeksi pada simpanse dan mengandung materi genetik dari protein spike virus SARS-CoV-2.
Setelah vaksinasi, protein permukaan spike diproduksi, yang mempersiapkan sistem kekebalan untuk menyerang virus SARS-CoV-2, jika kemudian menginfeksi tubuh.
Satu dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca/Oxford sendiri memiliki kemanjuran 76 persen untuk COVID-19 dengan gejala dalam 90 hari pertama usai vaksinasi, tanpa penurunan perlindungan yang signifikan selama periode ini.
"Kemanjuran vaksin setelah dosis kedua lebih tinggi apabila diberikan dengan interval yang lebih lama, mencapai 81,3 persen apabila interval pemberian dosis pertama dan kedua 12 minggu atau lebih."
Berdasarkan hasil uji klinis, vaksin COVID-19 tersebut mampu 100 persen mencegah terjadinya penyakit parah, rawat inap, dan kematian, lebih dari 22 hari setelah dosis pertama diberikan.
"Penelitian juga menunjukkan bahwa vaksin mengurangi penularan virus tanpa gejala secara signifikan hingga dua pertiga, berdasarkan swab test mingguan yang dilakukan pada sukarelawan dalam uji coba di Inggris," tulis mereka.
Advertisement