Liputan6.com, Jakarta Isra Miraj diperingati oleh umat Islam setiap tanggal 27 Rajab, dalam kalender Islam Rajab merupakan bulan ke tujuh. Pada momen ini, Nabi Muhammad SAW dibawa oleh Malaikat Jibril dan Mikail ke Sidrat al-Muntaha, batas akhir dari langit ke tujuh, untuk bertemu Allah SWT.
Baca Juga
Advertisement
Sebelum menuju Sidrat al-Muntaha, Nabi Muhammad SAW pergi ke Masjid Al-Aqsa di Palestina dari Masjidil Haram di Makkah, menggunakan kuda bersayap yang disebut Buraq.
Saat bertemu dengan Allah SWT, Rasullah SAW diberi tiga hadiah untuk umatnya. Dikutip dari aa.com, hadiah itu antara lain salat lima waktu, dua ayat terakhir dari Surah Al-Baqarah, dan akan mengampuni dosa umatnya jika mereka tidak menyekutukan Allah SWT.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
1. Salat Lima Waktu
Saat muncul di depan Allah SWT, Nabi Muhammad SAW diberi perintah untuk melakukan salat 50 kali setiap hari. Mengetahui hal itu, Nabi Musa menasihati Nabi Muhammad untuk memohon agar diberikan pengurangan salat.
Menurut Nabi Musa, jumlah 50 kali terlalu sulit bagi orang-orang beriman. Atas permohonan itu, jumlah salat akhirnya dikurangi menjadi lima waktu setiap hari. Nabi Muhammad menggambarkan salat lima waktu sebagai "cahaya mataku."
Advertisement
2. Dua Ayat Terakhir Surah Al-Baqarah
Dua ayat terakhir dari Surah Al-Baqarah itu kemudian dikenal sebagai 'amanah Rasul'. Ayat tersebut dibaca setelah salat Isya setiap hari. Membaca dua ayat terakhir dari Surat Al-Baqarah pada malam hari memiliki banyak manfaat.
Bagi umat yang membacanya niscaya akan diberi kecukupan dunia dan akhirat, dijauhi dari godaan setan, mendapatkan pahala yang besar, dan dijauhkan dari hal-hal buruk.
3. Pengampunan Dosa
Hadiah terakhir yang diberikan oleh Allah SWT adalah dosa-dosa umat Nabi Muhammad SAW akan diampuni jika mereka tidak menyekutukan Allah SWT. Mereka juga akan dihargai dengan Jannah atau surganya Allah SWT.
Contoh perilaku yang menyekutukan Allah SWT atau perbuatan syirik yakni berdoa kepada selain Allah SWT, meminta bantuan kepada dukun, golongan orang kafir, beribadah tidak karena Allah SWT, maupun lupa bersyukur.
Penulis:
Syifa Aulia
UPN Veteran Jakarta
Advertisement