Liputan6.com, Jakarta Sebelum berinvestasi pada produk investasi tertentu, wajib untuk mengetahui terlebih dahulu pembagian alokasinya. Perjalanan hidup setiap individu berbeda. Pengalaman, jaringan sosial, kepribadian, reaksi dan keyakinan membentuk total jati diri seseorang.
Tetapi perbedaan bukanlah suatu yang harus dipermasalahkan, semua orang perlu melakukan perencanaan keuangan untuk hidupnya. Ini bukan hanya tentang membelanjakan dengan bijak dan menabung dengan bijaksana.
Advertisement
Melansir dari laman OutlookIndia, berikut lima aspek penting yang harus dipastikan saat merencanakan keuangan.
1. Profil risiko
Idealnya profil risiko harus dilakukan sebelum Anda mulai berinvestasi di berbagai produk keuangan dan oleh penasihat keuangan yang berkualifikasi. Profil risiko adalah proses mengevaluasi kemauan dan kemampuan individu untuk mengambil risiko. Ini dapat dilakukan melalui kuesioner oleh penasihat atau alat profiler risiko lainnya.
Penasihat juga dapat menindaklanjuti dengan percakapan terperinci dengan Anda untuk memahami reaksi dan kenyamanan atas pengembalian yang diharapkan atau kerugian yang tidak terduga. Kemudian ini akan membantu untuk menentukan alokasi aset yang sesuai, mengatakan berapa banyak ke dalam ekuitas yang dianggap lebih berisiko, dan berapa banyak ke dalam produk pendapatan tetap.
2. Penganggaran arus kas
Ini hanya mencatat semua arus keluar dan arus masuk Anda selama periode waktu reguler katakanlah bulanan. Jika telah melakukan perencanaan tujuan, Anda akan memiliki ide tentang jumlah yang perlu ditabung setiap bulan untuk memenuhi tujuan tersebut.
Apakah jumlah penerimaan dan pengeluaran bersih cukup untuk itu? Apakah perlu menambah tanda terima atau mengurangi arus keluar? Seringkali meletakkan ini di lembar excel dapat mengungkapkan dan dapat membantu untuk melacak dan mengelola arus kas dengan lebih baik.
Jika kesulitan, penasihat profesional dapat membantu Anda dalam proses ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
3. Perencanaan suksesi
Ini adalah aspek yang biasanya kurang diperhatikan. Ketika kita meninggal, penting agar aset keuangan diteruskan ke ahli waris dengan lancar tanpa harus ribet. Untuk ini, penting untuk membuat rencana selama hidup.
Ini melibatkan menjaga akun gabungan dari semua aset dan kewajiban dan memastikan adanya nominasi untuk rekening bank dan investasi. Mempersiapkan wasiat juga penting dan akan menghindari perselisihan serta pelepasan investasi oleh bank dan penyedia layanan keuangan lainnya kepada ahli waris dan calon yang berhak.
4. Siapkan uang darurat
Ini cukup intuitif dan paling memahaminya. Kita mungkin dari waktu ke waktu mengalami pengeluaran tiba-tiba yang tidak terduga karena kejadian seperti keadaan darurat medis, kehilangan pekerjaan atau anggota keluarga yang membutuhkan bantuan.
Jadi, jumlah dasar tertentu harus disisihkan dalam aset yang sangat aman dan mudah dilikuidasi seperti misalnya dana cair atau dana semalam. Umumnya, sebagai aturan umum, enam bulan biaya hidup harus disisihkan untuk tujuan ini.
5. Alokasi aset
Sebelum berinvestasi pada produk investasi tertentu, penting untuk mengetahui pembagian alokasi yang ingin dimiliki ke dalam kelas aset yang berbeda. Saat ini kebanyakan produk investasi dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis utama yakni ekuitas, utang dan emas.
Ada pula real estat yang dulunya sangat populer tetapi selama beberapa tahun terakhir menjadi relatif kurang menarik. Jadi, jika Anda memutuskan untuk membagi 50:50 antara ekuitas dan utang, skema dan produk harus dipilih dengan tepat.
Advertisement