Nilai Bitcoin Kembali Tembus USD 1 Triliun

Ini kedua kalinya bitcoin melampaui kapitalisasi pasar USD 1 triliun setelah mencapai level itu pertama kali pada 19 Februari.

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Mar 2021, 06:16 WIB
Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Liputan6.com, Jakarta - Nilai kapitalisasi pasar bitcoin melampaui USD 1 triliun pada Selasa, 9 Maret 2021 seiring harga mata uang kripto yang melonjak.

Berdasarkan data CoinDesk, kapitalisasi pasar bitcoin melampaui USD 1 triliun saat perdagangan waktu Singapura. Bitcoin memperpanjang keuntungan dengan mencapai level tertinggi USD 54.348,57. Harga bitcoin menguat tujuh persen sehari sebelumnya.

Ini kedua kalinya bitcoin melampaui kapitalisasi pasar USD 1 triliun setelah mencapai level itu pertama kali pada 19 Februari. Kapitalisasi pasar bitcoin bertahan di atas USD 1 triliun selama beberapa hari. Demikian dilansir dari CNBC, Rabu (10/3/2021).

Harga bitcoin sentuh posisi tertinggi sepanjang masa di posisi USD 58.332,36, dan melihat reli besar sepanjang 2021. Harga bitcoin telah naik lebih dari 80 persen sepanjang 2021, dan sudah menguat 570 persen selama 12 bulan terakhir.

Reli bitcoin ini dikaitkan dengan sejumlah faktor termasuk partisipasi dari investor institusional yang lebih besar dan beberapa pembelian dari sejumlah perusahaan. Tesla, Square dan Microstrategy, sejumlah perusahaan yang telah membeli bitcoin.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Sejumlah Perusahaan Beli Bitcoin

Bitcoin - Image by Benjamin Nelan from Pixabay

Pada akhir pekan lalu, pembuat aplikasi China Meitu mengatakan tidak hanya membeli bitcoin tetapi juga mata uang kripto lainnya yang disebut ether. Berdasarkan data Coindesk, ether yang juga termasuk jaringan Ethereum naik hampir 7 persen.

Selain itu, PayPal juga mengumumkan akan membeli perusahaan keamanan cryptocurrency curv. Para pendukung bitcoin sering menyamakannya emas digital, lindung nilai terhadap inflasi dan potensi aset safe haven ketika investor dapat memarkir uangnya pada saat terjadi gejolak politik dan ekonomi.

Sejumlah pihak menilai, kebijakan moneter yang longgar seperti suku bunga rendah dan pembelian aset oleh bank sentral di seluruh dunia memangkas nilai mata uang seperti dolar AS. Bitcoin dinilai memberikan alternatif untuk berinvestasi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya