Jika Merger, Valuasi Gojek-Tokopedia Ditaksir Mencapai Rp 504 Triliun

Jika merger antara Gojek dan Tokopedia benar-benar terjadi, nilai valuasi perusahaan ditaksir akan menyentuh angka Rp 504 miliar.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 10 Mar 2021, 08:31 WIB
Logo Tokopedia. (Liputan6.com/ Andina Librianty)

Liputan6.com, Jakarta - Dua unicorn startup Indonesia, Gojek dan Tokopedia, dilaporkan telah menandatangani conditional sales and purchase agreement (CSPA). Karena itu, keduanya disebut-sebut semakin mendekati kesepakatan merger. Demikian menurut laporan dari D-Insights.

Mengutip DealStreetAsia, Rabu (10/3/2021), D-Insight memperkirakan, jika merger benar-benar terjadi, nilai valuasi Gojek-Tokopedia akan menyentuh angka USD 35-40 miliar atau setara Rp 504 - 576 triliun.

Dengan angka tersebut, Gojek-Tokopedia akan menjadi perusahaan dengan nilai valuasi tertinggi ketiga di Indonesia setelah Bank BCA dan BRI.

Laporan D-Insight juga menyebut, ketika merger terjadi, Gojek akan menguasai 60 persen saham entitas hasil merger dan Tokopedia 40 persen.

Namun, ketika dikonfirmasi, VP of Corporate Communications Tokopedia Nurani Razak mengatakan, "Beritanya tidak akurat dan murni spekulatif. Jika ada aksi korporasi, kami akan menginformasikannya kepada media."


Isu Merger Sudah Sejak Berbulan-bulan Lalu

Gojek mulai uji coba penerapan sekat pelindung di layanan GoRide. (Sumber: Gojek)

Bulan lalu, DealStreetAsia juga melaporkan, Gojek menunjuk Goldman Sachs sebagai penasihat atas negosiasi merger dengan Tokopedia.

Kesepakatan antara Gojek yang bernilai valuasi USD 10,5 miliar dengan Tokopedia yang memiliki valuasi USD 7,5 miliar digadang-gadang menjadi kesepakatan dengan nilai paling besar di Indonesia, pada sektor teknologi.

Apalagi kedua perusahaan memiliki investor yang sama, yakni Google, Temasek Holdings, dan Sequoia Capital India.

Dengan merger ini, nantinya kedua perusahaan akan lebih serius untuk menawarkan sahamnya di bursa.


Potensi Ketika Gojek-Tokopedia Merger

Pada Desember tahun 2020, Tokopedia menunjuk Morgan Stanley dan Citigroup sebagai penasihat untuk IPO.

Gojek sendiri sebelumnya dilaporkan dalam pembicaraan dengan Grab terkait kemungkinan merger. Namun, hingga kini kesepakatan tersebut tidak pernah benar-benar diumumkan ke publik.

Kini, dengan bergabung dengan Tokopedia, Gojek bisa memperluas aksesnya ke publik. Dengan portofolio bisnis e-commerce yang dimiliki Tokopedia, kedua perusahaan akan sama-sama dapat memperluas daya tariknya bagi investor.

Bagi Tokopedia, merger dengan Gojek dinilai akan membantu meningkatkan nilai valuasi di pasar modal dan membuat posisi saingnya lebih kuat dalam menghadapi kompetitor seperti Shopee.

(Tin/Why)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya