Liputan6.com, Jakarta Sososk anggota korps wanita TNI Angkatan Darat (Kowad) bernama Serda Aprilia Manganang pernah menjadi sorotan warganet. Hal ini lantaran performanya yang baik sebagai Tim Nasional Bola Voli Putri saat berlaga di Asian Games 2018 lalu.
Secara fisik, memang Aprilia Manganang nampak bak seorang pria. Ia memiliki tubuh yang kekar dan berotot. Ia pun sempat dicurigai sebagai seorang pria. Hingga akhirnya pada 2020, peraih tiga MVP Proliga ini menyatakan pengunduran dirinya dari dunia voli.
Baca Juga
Advertisement
Kini, Aprilia Manganang diperkenalkan kembali sebagai seorang pria oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jendral TNI Andika Perkasa. Hal tersebut baru diketahui usai pemeriksaan medis pada Februari 2021 di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
"Saat dilahirkan dia punya kelainan pada sistem reproduksinya, Hipospadia," tutur Andika di Mabes TNI AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (9/3).
Berikut fakta-fakta terkait Aprilia Manganang yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (10/3/2021).
Terlahir dengan kondisi Hipoposdia
Sejak kecil ternyata Aprilia Manganang mengaku bahwa ia merasakan adanya perbedaan antara dirinya dengan perempuan lainnya. Ternyata, ketika lahir ia memang mengalami kelainan yang disebut dengan Hipospadia.
Hipospadia ini adalah kelainan genetik dimana ujung uretra (tempat keluar kencing yang ada di pangkal) biasanya terjadi bersamaan karena penis kecil tidak tumbuh, sehingga berbentuk seperti clitoris dan disangka terlahir sebagai perempuan.
"Sebetulnya kelainan pada sistem reproduksi ini cukup sering terjadi, jadi bahkan menempati peringkat kedua dari jumlah kasus yang biasa terjadi untuk kelahiran bayi laki-laki. Menurut data, di setiap bayi laki yang lahir, ada satu yang alami kelainan. Atau empat orang setiap seribu kelahiran bayi laki-laki," jelas Andika Perkasa.
Advertisement
Sejak Lahir Diputuskan Sebagai Perempuan
Kondisi Hipoposdia memang disebut bukan kasus yang langka. Namun, lantaran kurangnya pengetahuan, akhirnya setelah dilahirkan, Aprilia Manganang pun diputuskan berjenis kelamin perempuan.
Sehingga, semasa kecil hingga ia tumbuh dewasa, ia harus hidup sebagai perempuan kendati dirinya tak merasa demikian. Baru setelah ia masuk menjadi anggota TNI, ia mendapatkan cukup perhatian sehingga dapat mendapatkan tes terkait kondisi medis yang ia alami.
"Jadi saya konsultasi tawarkan apa yang bisa kami bantu untuk dia. Akhirnya Sersan Manganang rupanya sambil dengan excited. Ini yang ditunggu-tunggu, saya hadirkan tim RSPAD, kemudian lakukan pemeriksaan lengkap dengan menggunakan seluruh fasilitas kesehatan kami," Andika menandaskan.
Jalani tes hormon testosteron
Akhirnya Aprilia Manganang menjalani sejumlah tes terkait kondisi medis yang ia alami. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi jumlah kadar hormon testoteron, urologi, hingga MRI.
Ketika masuk sebagai anggota TNI, dahulu pemeriksaannya tidak selengkap yang dilakukan sekarang. Sehingga terjadi kesalahan dan Aprilia dimasukkan sebagai anggota korps wanita TNI Angkatan Darat (Kowad). Kini, ia pun akan mengalami pergantian status kependudukan dari wanita ke pria.
Hal ini lantaran berdasarkan tes yang ia jalani, hasil rekam medis menyatakan jika Aprilia memiliki hormon testosteron lebih tinggi. Tak hanya itu, Aprilia juga disebut tidak memiliki organ dalam yang seharusnya dimiliki perempuan.
Hasil tes tersebut juga telah dikonfirmasi oleh Kasad Andika setelah adanya pemeriksaan medis pada Februari 2021 kemarin, di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Advertisement
Jalani operasi corrective surgery
Setelah hasil rekam medis menyatakan bahwa Aprilia Manganang adalah pria, akhirnya ia pun mengaku lega dan bahagia. Terutama karena selama ini ia merasa bahwa adanya perbedaan dalam dirinya.
"Ini momen yang sangat saya tunggu-tunggu, bahagia banget. Puji Tuhan Yesus saya bisa lewati ini, dan saya bersyukur Tuhan pakai bapak dan ibu untuk pertemukan saya," tutur Aprilia lewat virtual yang ditampilkan di Mabes TNI AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (9/3).
Kini, Aprilia Manganang masih harus menjalani perawatan lebih lanjut di RSPAD Gatot Subroto. Saat ini ia tengah menjalani operasi corrective surgery.
"Seperti yang saya katakan tadi ini operasi ini corrective surgery, jadi tidak ada pergantian kelamin. Manganang adalah laki-laki dan tidak ada pergantian secara fisik yang mungkin tadinya dari organ-organ kelamin wanita menjadi pria itu tidak ada," jelas Andika.