Investor Yakin Paket Stimulus COVID-19 Segera Diteken, Bursa Saham Asia Menguat

Bursa saham Asia Pasifik mengikuti bursa saham Amerika Serikat atau wall street yang menguat dengan imbal hasil obligasi menurun.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 10 Mar 2021, 08:43 WIB
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan saham Rabu pekan ini seiring investor kembali ke aset berisiko. Investor percaya diri juga paket stimulus COVID-19 Amerika Serikat (AS) akan diteken secepatnya.

Indeks saham Nikkei menguat 0,67 persen pada awal perdagangan saham. Indeks saham Topix naik 0,27 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 1,27 persen dan indeks saham Kosdaq bertambah 1,44 persen.

Di Australia, indeks saham ASX 200 menguat 0,24 persen. Akan tetapi, sektor saham energi melemah 1,77 persen seiring harga minyak kembali tertekan.

Bursa saham Asia Pasifik mengikuti bursa saham Amerika Serikat atau wall street yang menguat dengan imbal hasil obligasi menurun. Saham teknologi kembali menguat sehingga mendorong indeks saham Nasdaq naik 3,7 persen, dan mencatatkan performa terbaik sejak November 2020.

“Ekuitas global mendorong lebih tinggi karena kembali selera terhadap aset berisiko. Kepercayaan investor juga didukung oleh harapan paket stimulus fiskal USD 1,9 triliun akan segera disetujui,”dikutip dari catatan analis ANZ Research, dilansir dari CNBC, Rabu (10/3/2021).

Partai Demokrat di DPR AS menargetkan meloloskan RUU paket stimulus COVID-19 senilai USD 1,9 triliun pada Rabu sehingga Presiden AS Joe Biden dapat teken pada akhir pekan.

Undang-Undang (UU) tersebut juga memperpanjang peningkatan tunjangan pengangguran per minggu USD 300. Selain itu juga program yang memperluas bantuan pengangguran kepada jutaan warga AS hingga 6 September.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Pasar Uang

Seorang pria melihat layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Di pasar uang, dolar AS diperdagangkan di kisaran 91,95. Angka ini lebih rendah dari level tertinggi sebelumnya 92,50.

Yen Jepang diperdagangkan di kisaran USD 108,57 per dolar AS. Angka ini menguat dari level sebelumnya USD 108,69.

Harga minyak masih tertekan. Harga minyak mentah AS turun 0,11 persen menjadi USD 63,94. Sementara harga minyak patokan Brent susut pada perdagangan kemarin.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya