Liputan6.com, Jakarta - Pada 9 Maret, Indoesia merayakan Hari Musik Nasional. Tahun ini, Hari Musik Nasional dirayakan spesial oleh legenda musik Iwan Fals.
Iwan Fals merilis ulang salah satu album legendarisnya yang bertajuk Mata Dewa. Spesialnya, album yang dirilis pertama pada 1989 itu dibuat dengan format vinyl atau piringan hitam bekerjasama dengan label Musica Studios.
Tujuannya, tak lain guna mengapresiasi salah satu karya spesial dari Iwan Fals sambil merayakan hari spesial bagi insan musik tanah air.
Baca Juga
Advertisement
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Fenomenal
"Memang semua album-album yang fenomenal di zamannya, Musica berusaha untuk merilsi ulang, karena selain untuk kolektor, kita menginginkan semua orang tau bahwa ada album yang fenomenal, salah satunya Iwan Fals," ungkap Indrawati Widjaja, perwakilan dari Musica Studios dalam konferensi pers virtual.
Advertisement
10 Lagu
Tak berbeda dengan versi originalnya yang digarap Airo Records, album Mata Dewa versi Vinyl ini memuat 10 lagu milik Iwan Fals. Selain lagu Mata Dewa yang diciptakan Iwan Fals bersama Setiawan Djody, di album tersebut juga terdapat lagu Nona, Air Mata Api dan Yang Terlupakan.
Melestarikan
Bagi bu Acin, sapaan akrab Indrawati Widjaja, perilisan Mata Dewa dalam versi Vinyl merupakan bentuk upayanya melestarikan salah satu karya terbaik dari Iwan Fals, serta karya-karya legendaris lain yang pernah dikeluarkan Airo Records.
"Ke depannya juga kita sedang mengatur, sekarang ini kita diberi kepercayaan bekerjasama dengan Setiawan Djody, jadi kita bergantian merilis album-album dari Airo Records dan juga Musica. Rutin kita keluarkan fisik dalam bentuk vinyl. Mungkin ke depannya juga artis-artis Airo yang lain. Kita diberikan kepercayaan untuk mengedarkan ulang," terangnya.
Advertisement
Misi Lain
Di samping itu, bu Acin juga punya misi khusus mengapa belakangan ini begitu sering mengeluarkan album dengan format piringan hitam. Salah satunya adalah untuk membangkitkan minat masyarakat terhadap piringan hitam, sekaligus memfasilitasi para kolektor piringan hitam.
"Kita memang ingin membangkitkan para kolektor. Atau yang belum menjadi kolektor, jadi menyukai vinyl juga, tujuannya itu," tutupnya.