Liputan6.com, Jakarta- Total infeksi Virus Corona COVID-19 di seluruh dunia pada hari Rabu per pukul 08.30 WIB telah mencapai 117.514.832 kasus, dan 66.565.668 di antaranya telah dinyatakan sembuh berdasarkan COVID-19 Dashboard by the Center for Systems Science and Engineering (CSSE) at Johns Hopkins University.
Total 2.610.591 orang di dunia tercatat telah meninggal dunia akibat COVID-19, seperti dikutip dari gisanddata.maps.arcgis.com, Rabu (10/3/2021).
Advertisement
Data Johns Hopkins University juga menunjukkan bahwa India berada di posisi teratas untuk pasien pulih yaitu 10.899.394 lalu disusul Brasil sebanyak 9.869.154.
Infeksi di Amerika Serikat, negara dengan jumlah kasus COVID-19 terbesar di dunia, telah mencapai 29.092.305.
India, Brasil, Rusia dan Inggris tercatat sebagai negara dengan kasus infeksi Virus Corona COVID-19 terbanyak di dunia setelah AS.
India: 11.244.786 kasus.
Brasil: 11.122.429 kasus.
Rusia: 4.293.750 infeksi dan 3.888.071 sembuh.
Inggris: 4.241.857 infeksi dan 11.855 orang pulih.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Berikut Ini:
Michigan AS Laporkan Kasus Pertama Varian COVID-19 Dari Afsel
Dilansir CNN, Biro Laboratorium Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (MDHHS) Michigan di Amerika Serikat mengatakan bahwa kasus pertama varian COVID-19 B.1.351 telah diidentifikasi di negara bagian tersebut.
Varian yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan itu terdeteksi pada seorang anak laki-laki.
Anak tersebut diketahui tinggal di Jackson County, daerah yang berjarak sekitar 80 mil dari barat Detroit.
Kasus tersebut menandai satu-satunya kasus varian dari Afrika Selatan yang diketahui di Michigan saat ini, namun ada kemungkinan lebih banyak kasus yang belum teridentifikasi, menurut pernyataan MDHHS.
Para peneliti saat ini sedang menyelidiki kasus varian B.1.351 yang terjadi di Jackson County, untuk menentukan kontak dekat dan jika adanya kasus tambahan yang terkait dengan kasus tersebut, kata MDHHS.
"Kami khawatir tentang penemuan varian lain di Michigan, itu tidak terduga," kata Dr. Joneigh S. Khaldun, Kepala Eksekutif Medis MDHHS dan Kepala Wakil Direktur Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Michigan.
Pada 8 Maret 2021, Michigan juga telah mengidentifikasi 516 kasus varian B.1.1.7, yang pertama kali ditemukan di Inggris, di 23 yurisdiksi.
Advertisement