IHSG Menguat 0,55 Persen, Investor Asing Belanja Saham BBRI hingga Bank Jago

Pada pra pembukaan perdagangan saham, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,55 persen atau 33,96 poin ke posisi 6.233.

oleh Agustina Melani diperbarui 10 Mar 2021, 10:14 WIB
Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona hijau pada perdagangan saham Rabu (10/3/2021). Gerak IHSG ini mengikuti bursa saham Asia dan wall street yang menguat.

Mengutip data RTI, pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG naik 0,55 persen atau 33,96 poin ke posisi 6.233. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 0,53 persen ke posisi 6.232. Indeks saham LQ45 menanjak 0,53 persen ke posisi 932. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Sebanyak 190 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 149 saham melemah dan 148 saham diam di tempat. Pada sesi awal perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.255,11 dan terendah 6.225,45.

Total frekuensi perdagangan saham 124.806 kali dengan volume perdagangan 2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1 triliun. Investor asing beli saham Rp 11,63 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.381.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham kompak menghijau kecuali sektor saham aneka industri turun 0,60 persen. Sektor saham keuangan naik 1,38 persen, dan memimpin penguatan terbesar. Diikuti sektor saham infrastruktur menanjak 1,1 persen dan sektor saham tambang menguat 0,67 persen.

Mengutip Ashmore Asset Management, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah ke posisi 6.199 pada perdagangan saham 9 Maret 2021. Hal ini seiring saham kapitalisasi besar yang tertekan.

Di sisi lain, Indonesia dan Singapura telah bertukar instrument untuk meratifikasi perjanjian investasi bilateral antara kedua negara. Perjanjian itu berpotensi meningkatkan investasi dua arah mulai 18-22 persen hingga lima tahun ke depan serta memberikan perlindungan hukum bagi investor kedua negara.

Singapura adalah investor terbesar Indonesia dengan total investasi USD 9,8 miliar pada 2020.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Gerak Saham dan Aksi Investor Asing

Petugas kebersihan bekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Transaksi bursa agak surut dengan nyaris 11 miliar saham diperdagangkan sebanyak lebih dari 939.000 kali. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang menguat antara lain saham BEBS menguat 35 persen, saham CBMF naik 15,88 persen, saham ARTO melonjak 15,40 persen, saham ABBA menguat 24,35 persen, saham ZBRA melompat 18,99 persen dan saham PTIS naik 16,20 persen.

Saham-saham yang melemah tajam antara lain saham BUKK turun 6,98 persen, saham PLAN merosot 9,62 persen, saham EDGE tergelincir 6,95 persen, dan saham BSIM turun 6,94 persen.

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain saham BBRI sebanyak Rp 20,2 miiar, saham BBCA sebanyak Rp 13,8 miliar, saham ARTO sebanyak Rp 8,5 miliar, saham TLKM sebanyak Rp 7,2 miliar, dan saham ADRO sebanyak Rp 3,1 miliar.

Sedangkan saham-saham yang dilepas investor asing antara lain saham UNTR sebanyak Rp 9,7 miliar, saham GJTL sebesar Rp 9,2 miliar, saham BKSL sebesar Rp 6,5 miliar, saham ASII sebesar Rp 6,1 miliar, dan saham INCO sebesar Rp 4 miliar.

Bursa saham Asia cenderung beragam. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,06 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,07 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,03 persen dan indeks saham Singapura turun 0,89 persen.

Sementara itu, indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,04 persen, indeks saham Shanghai mendaki 0,19 persen dan indeks saham Taiwan naik 0,37 persen.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya