Liputan6.com, Brasilia - Sistem kesehatan di sebagian besar kota Brasil hampir runtuh karena kasus COVID-19. Laporan dari lembaga Fiocruz yang berbasis di Rio de Janeiro mengungkap lebih dari 80 persen tempat tidur di unit perawatan intensif (ICU) sudah terisi.
Dikutip dari laman BBC, Rabu (10/3/2021) 25 dari 27 negara bagian di Brasil mengalami permasalahan ini.
Advertisement
Pada Selasa 9 Maret, negara itu mencatat 1.972 kematian akibat Corona COVID-19 -- sebuah rekor harian baru. Brasil telah mencatat lebih dari 266.000 kematian dan 11 juta kasus sejak pandemi dimulai.
Negara yang terletak di Amerika Selatan ini memiliki jumlah kematian tertinggi kedua di dunia setelah AS.
Menurut Fiocruz, 15 ibu kota negara bagian memiliki ICU dengan kapasitas lebih dari 90 persen, termasuk tiga kota besar yaitu Rio de Janeiro, Brasilia, dan São Paulo. Dua kota di Porto Alegre dan Campo Grande, Brasil telah melebihi kapasitas ICU.
Dalam laporannya, ada peringatan bahwa angka-angka itu menunjuk pada "kelebihan beban dan bahkan runtuhnya sistem kesehatan."
"Para peneliti terus mengingatkan soal upaya memperluas serta memperkuat tindakan yang melibatkan jarak fisik, memakai masker dan membersihkan tangan," tambahnya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Simak video pilihan di bawah ini:
Prediksi Kematian Harian Meningkat?
Minggu lalu, para ahli mengatakan kepada surat kabar Valor Economic bahwa kematian akan segera melampaui angka 2.000 orang per hari.
Mereka memperingatkan bahwa satu-satunya cara untuk menghindari hal yaitu melalui kebijakan pemerintah federal.
Seperti, mengambil alih koordinasi nasional untuk memerangi virus, merekomendasikan penguncian, penggunaan masker, dan program vaksinasi massal.
Lebih dari delapan juta orang telah mendapatkan dosis vaksinasi pertama sejauh ini, mewakili lebih dari 4 persen populasi.
Advertisement
Presiden Brasil Anggap Remeh Pandemi COVID-19
Pada Selasa (9/3) negara itu juga mencatat lebih dari 70.000 kasus, meningkat 38 persen dari minggu lalu, menurut media lokal.
Kenaikan baru-baru ini dikaitkan dengan penyebaran varian virus yang sangat menular yang diduga berasal dari kota Manaus di Amazon.
Meskipun demikian, Presiden Jair Bolsonaro terus meremehkan ancaman yang ditimbulkan oleh virus tersebut.
Awal pekan ini dia menyuruh orang-orang untuk "berhenti merengek".
Berbicara di sebuah acara, dia berkata: "Berapa lama Anda akan terus menangis tentang hal itu? Berapa lama lagi Anda akan tinggal di rumah dan menutup semuanya? Tidak ada yang tahan lagi. Kami menyesali kematian, sekali lagi, tapi kami butuh sebuah solusi."